“Ini dalam proses penyelidikan, untuk perkara ini, mudah-mudahan tidak ada hambatan, mudah- mudahan selanjutnya bisa ke proses penyidikan untuk membuat terang perkaranya,” ujar Kapolsek Ujungberung Kompol Karyaman.
Memeriksa beberapa saksi, Karyaman menyebut tak menutup kemungkinan akan ada lebih dari satu tersangka di kasus tersebut.
“Saksinya sementara ini ada empat atau lima orang dari hasil sementara ya, atau interogasi sementara.
Sementara ini baru satu orang (terduga pelaku), mungkin yang jadi saksi juga bisa saja hasil pengembangan bisa saja jadi tersangka, ke depannya,” pungkas Karyaman.
Sedang Main Game Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Plus Baiturrahman angkat bicara.
Sang Kepala Sekolah, Saefullah Abdul Muthalib tak menampik adanya perundungan di tempatnya memimpin.
Namun cerita berbeda diurai Saefullah terkait kronologi siswa di-bully.
Diakui Saefullah kala itu, anak-anak di sekolahnya sedang bermain game.
Namun yang terlihat dalam video hanya segerombolan siswa mem bully satu siswa lainnya dalam bentuk penganiayaan.
“Kebetulan guru jam ke tiga itu sedang ke luar kelas sebentar, ketika itu anak-anak membuat game,” ujar Saefullah, saat ditemui Tribun Jabar di SMP Plus Baiturrahman, Jalan Nagrog, Kota Bandung, Sabtu (19/11/2022).
Lebih lanjut, menurut Saefullah, game yang dimainkan siswanya itu adalah tebak-tebakan.
Korban lalu dipasangkan helm dan kemudian dipukul oleh temannya dari belakang.
“Kemudian menebak siapa (yang memukul) itu permainannya, tapi lama kelamaan bukan dengan tangan, tapi dengan kaki salah seorang (siswa) sampai tiga kali pukulan dengan kaki,” ungkap Saefullah.
(Tribun-Medan.com)
Baca juga: Fungsi Hutan Mangrove Sangat Penting bagi Ekologi?
Baca juga: Cinta Laura Pernah Jadi Korban Bully, Ini Caranya Melupakan Masa Kelam
Baca juga: Panglima TNI Andika Perkasa Murka, Tegaskan agar 10 Tentara Pelaku Mutilasi Dihukum Seumur Hidup