Gotlib juga mengatakan tidak jelas apakah perubahan itu permanen.

"Untuk orang berusia 70 atau 80 tahun, Anda akan mengharapkan beberapa masalah kognitif dan ingatan berdasarkan perubahan di otak, tetapi apa artinya bagi anak berusia 16 tahun jika otak mereka menua sebelum waktunya, itu yang belum diketahui," papar Gotlib.

Selain perubahan fisik yang terlihat pada otak, kelompok remaja dalam studi juga memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, peneliti berencana untuk terus mengikuti kelompok tersebut selama beberapa tahun mendatang, untuk melihat apakah pandemi telah secara permanen mengubah lintasan perkembangan otak dan kesehatan mereka.

Penelitian ini sudah dipublikasikan dalam jurnal Biological Psychiatry: Global Open Science.

(Kompas.com)

Baca juga: BPOM Izinkan 5 Obat Covid di Indonesia

Baca juga: Tambang Batubara Meledak di Sumatera Barat dan Timbun 12 Orang Akibat Longsoran

Baca juga: Ugal-ugalan di Jalan, Motor yang Dikendarai Siswa SMA Tabrak Pagar Rumah Warga