Untuk ketujuh penumpang yang mengalami luka-luka yakni Kukuh Mujianto (37) warga Kabupaten Madiun, Muh. Ma’sum (43) warga Kabupaten Demak, Tiko Andri Atmoko (37) warga Kabupaten Wonogiri.
Kemudian Sela Angrita (21), Dicki Maulana Solikhin (22), dan Nur Rahmanto (57), ketiganya warga Kabupaten Magetan, serta Patut Pujianto (46) warga Kabupaten Ngawi.
“Para korban luka dibawa ke rumah sakit untuk dimintakan VER,” papar Ajeng.
Baca juga: HR-V Seruduk Truk di Tol Medan-Tebingtinggi, Pengemudi dan Satu Penumpang Tewas
Bus diduga ugal-ugalan Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Nganjuk, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Dini Annisa Rahmat menambahkan, penyebab kecelakaan maut ini yakni karena sopir Supeno ugal-ugalan dalam mengemudikan bus.
“Diduga karena sopir yang ugal-ugalan, kecepatan 100-120 kilometer per jam di jalur arteri,” sebut Dini.
Saat melaju dengan kecepatan tinggi tersebut, lanjut Dini, sopir Supeno tak bisa mengendalikan laju bus saat mengetahui ada pesepeda kayuh di depannya.
“Jadi saat bus melaju dari arah Madiun ke Nganjuk, sampai di lokasi diduga kaget melihat pengayuh sepeda angin yang diketahui saat sudah dekat.
Akhirnya berusaha menghindar dan terpelanting hingga bus terguling melintang tengah jalan,” pungkas Dini.
(kompas.com)
Baca juga: Truk Tabrak Bus Rombongan Peziarah, 1 Luka Parah
Baca juga: Bus Penumpang Terbalik, Delapan Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Terluka
Baca juga: Puluhan Sopir Bus Dikagetkan Tes Urine Mendadak yang Dilakukan BNN Aceh di Terminal Banda Aceh