Beijing sendiri sudah lama berusaha melepaskan citra negaranya sebagai "bengkel perakitan murah bagi dunia."
Dengan agenda "Made in Cina 2025", Beijing telah memulai kebijakan industri yang bertujuan mengangkat sektor manufaktur teknologi tinggi ke tingkat global.
Di beberapa sektor, agenda tersebut sudah membuahkan hasil.
Dalam produksi baterai untuk kendaraan listrik misalnya, pabrikan China CATL sudah memasok sekitar sepertiga dari semua baterai yang dibutuhkan di seluruh dunia untuk mobil listrik.
Baca juga: Wanita Cina Tewas karena Flu Burung H3N8, Kematian Pertama di Dunia
Baca juga: USK Diundang untuk Pamerkan Aneka Produk Nilam di Jerman
Sekitar 80 persen baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik di seluruh dunia berasal dari Cina.
"Tanpa Cina, tidak akan ada (pasar) mobil listrik," kata Carsten Brzeski, dan menambahkan:
"Tanpa Cina, tidak ada transisi energi, tanpa Cina, tidak ada sel surya di atap kami." Bagi kita sudah jelas, perkembangan ekonomi Jerman sangat terkait dengan Cina, "terutama dalam jangka pendek."
"Jerman hanya memiliki sedikit ruang untuk bermanuver", ungkap Carsten Brzeski dari ING.
"Sejak pecahnya perang di Ukraina, refl eks pertama adalah mengatakan: 'Kita sekarang harus lebih fokus pada negara-negara sahabat dan mengakhiri atau mengurangi ketergantungan kita pada Cina.' Tapi itu sama sekali tidak mungkin," tegasnya.
Sebaliknya, banyak perusahaan Cina memiliki kepentingan besar di Jerman dan pasar Eropa, dan telah memperoleh akses melalui sejumlah akuisisi dan kesepakatan kepemilikan.
Pabrikan robot Jerman Kuka misalnya, pemimpin bisnis di pasarnya, tahun 2016 diambil alih oleh grup Midea Cina.
Bahkan pemegang saham terbesar Mercedes Benz saat ini adalah dua investor dari Cina.
Namun belakangan, kekhawatiran di Jerman pada besarnya pengaruh Cina makin meningkat. Investor dari Cina semakin dipandang dengan rasa curiga, sekalipun belum ada kasus investor Cina yang tidak mengikuti aturan yang berlaku di Jerman.
Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik terkait Taiwan, banyak pemerintahan negara Barat berusaha menahan ekspansi Beijing, atau setidaknya menjauhkan perusahaan Cina dari pasar domestik dan infrastruktur pentingnya.
Tekanan itu juga sekarang berlaku bagi Jerman.