Hacker LockBit Diduga Curi Data Nasabah BSI, Minta Tebusan Rp 295,6 Miliar

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pantas menolak, terungkap ternyata segini tebusan yang diminta peretas LockBit ke Bank Syariah Indonesia atau BSI.

PROHABA.CO, JAKARTA - Kelompok hacker LockBit diduga telah meretas jutaan data nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI.

Mereka bahkan disebut telah menyebarkan data itu di pasar gelap internet atau dark web.

Sebelum data tersebut disebar, LockBit mengaku telah bernegosiasi dengan pihak BSI.

Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh akun Twitter dark tracer, @darktracer_int.

“Kelompok ransomware Lockbit juga telah mempublikasi histori percakapan terkait negoisasi denganBSI,” tulis @darktrac-darktracer_ int, Selasa (16/5/2023).

“Mereka meminta tebusan sebesar 20 juta dollar AS (setara Rp 295.619.468.026),” sambung @darktracer_int.

Dalam cuitan itu disisipkan gambar yang menunjukkan histori percakapan antara LockBit dengan pihak yang disebut berasal dari BSI.

Percakapan dimulai dari LockBit yang mengancam akan mengedarkan data nasabahyang telah dicuri, apabila BSI tidak mau membayar tebusan.

Menanggapi ancaman tersebut, lawan bicara LockBit menyatakan kesiapan untuk membayar tebusan sebesar 100.000 dollar AS atau setara sekitar Rp 1,48 miliar (asumsi kurs Rp 14.850 per dollar AS).

Baca juga: Viral Background Hacker di Laptop Biar Mirip Bjorka, Bisa Dibuat Permanen, Begini Cara Membuatnya

Baca juga: Mahfud MD Klaim Identitas Hacker Bjorka Sudah Teridentifikasi, Ini Respons Polri

Baca juga: Remaja Ditemukan Gantung Diri di Kecamatan Mesjid Raya

Namun tawaran tersebut ditolak, dan LockBit meminta dana sebesar 20 juta dollar AS.

“Kenapa sangat besar, setidaknya berikan kami 1 sampel username dan password yang kamu curi, kami akan menebus10.000.000 dollar AS,” tulislawan bicara LockBit.

Sebelumnya, Caorporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo mengatakan data dan dana nasabah dalam kondisi aman.

Hal itu ia sampaikan sehubungan dengan isu yang berkembang mengenai adanya kebocoran data yang diakibatkan oleh serangan siber dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Mengenai isu serangan (siber), BSI berharap masyarakat tidak mudah percaya atas informasi yang berkembang dan selalu melakukan pengecekan ulang atas informasi yang beredar.

Dapat kami sampaikan bahwa kami memastikan data dan dana nasabah tetap aman,” katanya.

Halaman
12