PROHABA.CO - Sebuah gambar baru dari jantung galaksi Bima Sakti mengungkapkan struktur misterius yang belum pernah kita lihat sebelumnya.
Astronom menemukan ratusan struktur aneh seperti tali atau filamen di pusat galaksi kita.
Struktur ini pun,menurut mereka, kemungkinan bisa digunakan untuk menelusuri jalur letusan lubang hitam kuno.
Temuan yang kemudian dipublikasikan di jurnal The Astrophysical Journal Letter menyebutkan masing- masing filamen yang sebelumnya tidak diketahui ini berukuran panjang antara 5 hingga 10 tahun cahaya.
Ukuran ini ribuan kali jarak antara Matahari dan Pluto, tetapi hanya terlihat dalam panjang gelombang radio.
Artinya struktur tersebut kemungkinan besar diciptakan oleh semburan partikel berenergi tinggi yang tidak terlihat oleh mata telanjang.
Struktur yang berhubungan dengan lubang hitam mengutip Live Science, Minggu (4/6/2023) ketika dilihat, ratusan filamen tersebut tampaknya mengarah langsung ke pusat lubang hitam supermasif galaksi Bima Sakti.
Hal ini menunjukkan bahwa struktur mungkin merupakan bekas atau efek yang dihasilkan dari ledakan lubang hitam berenergi tinggi kuno yang merobek awan gas di sekitarnya.
Baca juga: Teleskop Radio Terbesar di Dunia Ikut Melacak Alien di Bima Sakti
Baca juga: Teleskop Radio Cina Berhasil Tangkap Sinyal dari Alien
Baca juga: Sempat Dingin Setelah Putus, Kini Hubungan Fuji Dan Thariq Kembali Membaik
“Sungguh mengejutkan menemukan populasi struktur baru yang tampaknya menunjuk ke arah lubang hitam,” kata Farhad Yusef-Zadeh, profesor fisika dan astronomi di Universitas Northwestern di Illinois.
“Saya benar-benar terpana ketika melihat ini.
Kami juga menemukan bahwa filamen itu tidak acak, tetapi tampaknya terkait dengan aliran lubang hitam di Bima Sakti,” paparnya.
Lubang hitam supermasif di pusat Bima Sakti yang dijuluki Sagitarius A* itu adalah monster kosmik dengan massa lebih dari 4 juta Matahari.
Tarikan gravitasinya yang kuat mengikat galaksi bersama-sama, tetapi nafsu makan yang besar juga mengakibatkan kasus gangguan antarbintang yang parah.
Pengamatan radio sebelumnya terhadap Sgr A* yang dilakukan oleh tim Yusef-Zadeh menemukan gelembung energi yang sangat besar, menjulang 25.000 tahun cahaya di atas setiap sisi perut lubang hitam.
(Kompas. com)
Baca juga: Astronom Berhasil Temukan Komet Terbesar di Tata Surya
Baca juga: Fenomena Langka, Astronom Temukan Tiga Galaksi Bergabung
Baca juga: Pertama, Teleskop James Webb Deteksi Air di Komet Langka