Terdakwa selanjutnya mengatakan, “Ya udah, yok kita balikan,” tapi korban menjawab, “Enggak.”
Sekira pukul 14.00 WIB, mereka berjalan menuju objek wisata Bur Telege.
Di tikungan turunan dari tempat wisata Bur Telege yang tembus ke Kampung One-One, mereka berhenti di depan sebuah rumah bekas kafé.
Terdakwa mengajak korban untuk duduk di depan rumah tersebut dan keduanya bermain hp masing-masing.
Selanjutnya, pada pukul 15.30 WIB, terdakwa mengajak korban masuk ke ruangan bekas kafe tersebut karena di kafe itu terdapat ruangan kosong seperti kamar.
Baca juga: Siswi SMP di Aceh Utara Diperkosa di Dalam Mobil
Baca juga: Dipaksa Teler, Siswi SMP di Subang Dirudapaksa Oleh Tiga Temannya
Setelah itu, sekira pukul 16.00 WIB, terdakwa mengatakan kepada korban, “Aku minta itu.”
(sambil melirik bagian atas dada korban) Lalu korban menjawab, “Enggak”, tapi selanjutnya terdakwa melakukan pemaksaan terhadap korban.
Korban berusaha melawan dengan menolak tangan dan tubuh terdakwa.
Tetapi terdakwa kembali mendekati korban dan langsung melakukan rudapaksa.
Seusai melakukan tindakan bejat tersebut, sekira pukul 17.30 WIB, terdakwa membawa pulang korban.
Di dalam perjalanan pulang, terdakwa mengatakan bahwa dirinya akan bertanggung jawab atas perbuatannya tadi.
Lalu terdakwa meminta cincin korban (emas 4 gram) dengan cara memaksa melepaskannya dari jari tengah tangan kiri korban.
Sekira pukul 19.00 WIB, terdakwa memberhentikan kendaraanya di sebuah masjid dan meminta korban ke kamar mandi membersihkan darah yang terus keluar dari alat vital korban.
Sebelum ke masuk ke kamar mandi, korban meminta emas dan hp miliknya yang saat itu dirampas oleh terdakwa.
Namun, terdakwa tak memberikannya.