Luar Negeri

PBB Optimis HIV/AIDS Global Bisa Berakhir Pada 2030

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi hiv

PROHABA.CO, WASHINGTON DC - Kemungkinan untuk mengakhiri infeksi virus yang mampu menurunkan kemampuan imunitas manusia dalam melawan benda–benda asing di dalam tubuh dan dapat menyebabkan Acquired Immunodefi ciency Syndrome (AIDS) pada tahun 2030 bisa saja tercapai.

Hal ini disampaikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Kamis (13/7/2023) di New York, Amerika Serikat.

Namun, menurut PBB, pandemi paling mematikan di dunia ini hanya dapat dihentikan jika para pemimpin dunia menangkap peluang tersebut, demikian peringatan PBB.

“Kita memiliki solusi jika kita mengikuti kepemimpinan negara-negara yang telah membentuk komitmen politik yang kuat untuk mengutamakan manusia dan berinvestasi dalam program pencegahan dan pengobatan HIV berbasis bukti,” kata badan PBB UNAIDS mengatakan dalam sebuah laporan, dilansir dari Kantor Berita Jerman, Deutsche Welle (DW).

Mengadopsi undang-undang yang tidak diskriminatif dan memberdayakan jaringan komunitas, di antara inisiatif lainnya, merupakan respons yang efektif terhadap human immunodefi ciency virus (HIV), tambahnya.

UNAIDS mengatakan bahwa mengakhiri pandemi ini, di atas segalanya, adalah pilihan politik dan keuangan. “Keberhasilan mungkin terjadi dalam dekade ini,” kata Direktur Eksekutif UNAIDS Winnie Byanyima.

Baca juga: Waspada Terhadap HIV-AIDS, Penyakit Ini Bisa Menyebabkan Infeksi Hingga Kematian

“Berakhirnya AIDS adalah sebuah kesempatan,” bagi para pemimpin masa kini untuk dikenang sebagai “mereka yang telah menghentikan pandemi paling mematikan di dunia,” kata Byanyima.

Ia mengatakan bahwa kemajuan terbesar dalam penanggulangan HIV 'virus yang menyebabkan AIDS' terjadi di negara- negara dan kawasan yang telah melakukan investasi besar-besaran.

Ia mencontohkan Afrika bagian timur dan selatan, di mana infeksi HIV baru telah menurun sebesar 57 persen sejak tahun 2010.

Botswana, Eswatini, Rwanda, Tanzania, dan Zimbabwe telah mencapai apa yang disebut sebagai target 95-95-95.

Ini berarti bahwa 95 persen dari mereka yang hidup dengan HIV mengetahui status mereka; 95 persen dari mereka yang mengetahui bahwa mereka mengidap HIV menjalani pengobatan antiretroviral yang dapat menyelamatkan nyawa; dan 95 persen dari mereka yang menjalani pengobatan mencapai supresi virus.

Mengetahui fakta-fakta tentang HIV dapat membantu melawannya. Setidaknya 16 negara lain, termasuk Denmark, Kuwait, dan Thailand hampir mencapai target.

Baca juga: Dokter Israel Berhasil Sambung Kepala Bocah Palestina yang Hampir Lepas

Baca juga: GAWAT, Puluhan Warga Aceh Besar Terjangkit HIV/AIDS Akibat Seks Bebas dan Homoseksual

Pada tahun 2022, 39 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV, di mana 29,8 juta di antaranya mengakses terapi antiretroviral, kata UNAIDS.

Jumlah orang yang mendapatkan pengobatan antiretroviral meningkat hampir empat kali lipat dari 7,7 juta pada tahun 2010.

Sekitar 1,3 juta orang baru terinfeksi HIV tahun lalu, turun 59 persen dari puncaknya di tahun 1995.

Halaman
12