Namun, minyak berlebih pada wajah justru akan memicu masalah kulit seperti jerawat. Hal ini akibat kotoran menjadi lebih mudah menempel pada kulit dan menyumbat pori-pori.
PROHABA.CO - Kulit berminyak merupakan kondisi ketika kelenjar sebasea pada kulit menghasilkan terlalu banyak sebum.
Sebum adalah minyak alami yang berfungsi melapisi kulit dan rambut.
Produksi sebum berlebih membuat kulit terlihat mengkilap dan berkilau.
Sebum yang berlebih bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti pola makan yang buruk, stres, polusi, peubahan hormon dan perawatan kulit yang tidak tepat.
Salah satu penyebab muka berminyak adalah perubahan hormon.
Androgen, hormon yang berfungsi untuk mengatur produksi minyak di kulit, terkadang dapat berfluktuasi.
Ketidakseimbangan hormon inilah yang menyebabkan peningkatan produksi minyak.
Tapi, kulit wajah yang berminyak dapat mencegah proses penuaan dini.
Hal ini disebabkan sebum dapat mencegah peradangan pada kulit yang menyebabkan kerut, garis halus, serta jerawat sehingga kulit tampak kencang dan muda.
Namun, minyak berlebih pada wajah justru akan memicu masalah kulit seperti jerawat.
Hal ini akibat kotoran menjadi lebih mudah menempel pada kulit dan menyumbat pori-pori.
Selain itu, sel-sel kulit mati pada orang dengan tipe wajah berminyak biasanya sulit untuk luruh dan terlepas.
Dikutip dari TribunHealth.com, kunci dari mengatasi kulit berminyak ialah memastikan kulit tetap terhidrasi.
Penggunaan pelembab yang tepat untuk kulit bisa mengontrol sebum yang berlebihan.
Berikut tips memilih pelembab yang tepat untuk kulit berminyak:
1. Pilih Pelembab yang Ringan dan Mudah Menyerap
Jenis kulit berminyak sebaiknya menghindari pelembab yang jika diaplikasikan di kulit akan terasa berat, lengket, dan menyebabkan rasa gerah.
Ketika pelembab terlalu berat, pori-pori Anda akan sulit untuk menyerapnya, sehingga pelembab yang diaplikasikan hanya tertinggal di atas kulit.
2. Pelembab Non-komedogenik
Pelembab yang non-komedogenik artinya tidak menyumbat pori-pori, tidak menyebabkan jerawat atau komedo.
Bahan-bahan seperti:
- Coconut butter
- Avocado oil
- Olive oil
Yang bersifat komedogenik biasanya sering ditemukan dalam kandungan pelembab.
Untuk itu, tetap perhatikan tiap kandungannya saat Anda berbelanja produk-produk perawatan kulit.
3. Mengandung Hyaluronic Acid
Asam hialuronat atau hyaluronic acid adalah jenis zat humektan yang dapat menarik dan mengunci kelembaban dari udara di sekitar untuk menghidrasi kulit.
Jika kulit terhidrasi dengan baik, maka produksi minyak juga akan berkurang.
4. Mengandung Bahan Aktif yang Mengontrol Sebum
Beberapa bahan aktif seperti, asam salisilat, asam glikolat, asam laktat, niacinamide, zinc, retinoid, dan sulfur efektif untuk mengontrol produksi sebum. Anda juga dapat mencoba bahan dimethicone sebagai pilihan.
Bahan ini dapat membuat kulit terasa sehat dan kering setelah digunakan. Bahan-bahan ini aman dan dapat mencegah penyumbatan pori-pori penyebab jerawat.
5. Hindai Pelembab yang Mengandung Alkohol
Pelembab dengan kandungan alkohol dapat menghilangkan air dari kulit. Jika Anda menggunakan pelembab beralkohol untuk mengatasi minyak pada kulit, maka hal tersebut akan menjadi bumerang bagi Anda.
Kulit memang akan tampak kering sesaat setelah penggunaan, namun karena kulit kehilangan hidrasi, maka kelenjar sebasea akan memproduksi lebih banyak sebum pada kulit yang menjadi cikal bakal timbulnya jerawat. (Penulis merupakan mahasiswi internship dari Universitas Malikussaleh, Aceh Utara)
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News