Berita Banda Aceh

UNESCO Tetapkan Hari Kelahiran Laksamana Malahayati Sebagai Hari Perayaan Internasional

Penulis: Luthfi Alfizra
Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wajah Pahlawan asal Aceh, Laksamana Malahayati dibuat menggunakan artificial intelligence (AI) karya Kreator Digital Yofangga Rayson.

Perkasa Alam kemudian memenangkan perlombaan berkuda dan dipuji oleh Kakeknya yaitu Sultan Sayyidil Mukammil.

Setelah itu pihak Portugis menyerahkan hadiah sangat banyak dan meminta agar diberikan Kuta Leubok dan Kuta Inong Balee benteng terkuat di Aceh.

Sultan Sayyidil Mukammil menolak mentah-mentah permintaan Portugis, dan mengatakan bahwa Kuta Leubok dan Kuta Inong Balee yang dijaga Laksamana Keumalahayati adalah benteng yang menjaga Kuala Aceh, utusan Portugis yang bernama Dong Dawis dan Dong Tumis kemudian kembali dengan tangan hampa dan malu.

Kuala Aceh yang dijaga Laksamana Keumalahayati adalah kuala Aceh yang sekarang terdapat di Gampong Pande Bandar Aceh Darussalam.

Kawasan ini adalah pelabuhan besar yang sangat ramai dan termahsyur didunia, merupakan pusat kapal masuk ke ibukota, dimana berdiri Istana Kuta Farushah Pindi Gampong Pande.

Kawasan Kuta Farushah Pindi sebagai Titik Nol Kesultanan Aceh Darussalam di Gampong Pande kini juga sedang diusulkan kepada UNESCO, agar ditetapkan sebagai Kota Tua Warisan Dunia, setelah Hikayat Aceh Sultan Iskandar Muda dan Hari Lahir Laksamana Keumalahayati.

(Penuli adalah mahasiswa internship dari Universitas Teuku Umar, Meulaboh)

 

Baca juga: Caleg di Madiun Bobol Delapan Toko dan Ditangkap, Terekam CCTV saat Jalankan Aksi

Baca juga: TERNYATA, Rohingya Bayar Kapal 3,7 Juta Satu Keluarga Demi Mendarat ke Sabang

Baca juga: Curi Besi Conveyor Pelabuhan Jetty Meulaboh, Tiga Warga Johan Pahlawan Ditangkap Polisi

 

Update berita lainnya di PROHABA.CO dan Google News.