Tahukah Anda

5 Fakta Mengejutkan tentang Alam Semesta, Apa Saja?

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI terbentuknya alam semesta.

PROHABA.CO - Bagi ilmuwan dan kalangan akademisi, mempelajari alam semesta itu merupakan rencana yang tak akan ada habisnya.

Mereka akan terus mencari hal-hal apa saja yang tersembunyi di sudut alam semesta.

Alam semesta adalah segalanya yang mencakup seluruh ruang, semua materi, serta energi yang terkandung dalam ruang.

Bahkan, waktu dan, tentu saja, kita termasuk dalam alam semesta.

Bumi dan Bulan adalah bagian dari alam semesta, begitu pula planet-planet lain.

Selain asteroid dan komet, planet-planet juga mengorbit Matahari.

Matahari adalah salah satu di antara ratusan miliar bintang di galaksi Bima Sakti, yang sebagian besar bintang tersebut memilikiplanet sendiri, yang dikenal dengan nama exoplanet.

Bima Sakti hanyalah salah satu dari miliaran galaksi di alam semesta yang dapat diamati.

Semua bintang di semua galaksi dan semua hal lain yang bahkan para astronom tidak dapat amati adalah bagian dari alam semesta.

Baca juga: Apa Saja Tujuh Objek Terbesar di Alam Semesta? Ada Planet Akstrasurya Terbesar dan Bintang Terbesar

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang alam semesta yang kita huni:

1. 95 persen alam semesta tidak terlihat

Ada sebuah penemuan yang sangat menakjubkan, yakni segala sesuatu yang telah dipelajari sains selama 350 tahun terakhir hanyalah sebuah kontaminan kecil di alam semesta.

Hanya ada sekitar 4,9 % energi massa alam semesta yang berupa atom (bahan- bahan yang membentuk kita, bintang-bintang, dan galaksi-galaksi).

Sekitar 26,8 % energi massa kosmik adalah materi gelap yang tidak terlihat. Ini terungkap karena materi gelap menarik gravitasinya pada materi yang terlihat.

MISTERI BIG BANG - Ilustrasi alam semesta tentang pembentukan alam semesta dari teori Big Bang. NASA menyiapkan misi dengan membangun teleskop besar untuk menyelidiki misteri Big Bang. (FOTO SHUTTERSTOCK/OORKA)

Kandidat penyusun materi gelap mencakup partikel subatom, yang sampai sekarang belum diketahui, dan lubang hitam yang terbentuk pada saat Big Bang.

Namun, selain materi gelap, terdapat energi gelap yang menyumbang 68,3 % energi massa alam semesta.

Energi ini tidak terlihat, ia memenuhi seluruh ruang dan mempercepat perluasan kosmik.

Baca juga: Lubang Hitam Terdekat dengan Bumi Ditemukan

2. Ada lubang hitam supermasif di jantung setiap galaksi

Galaksi aktif sering kali memancarkan cahaya 100 kali lebih banyak dibandingkan galaksi normal.

Dengan ditemukannya quasar pada tahun 1963 , jelas bahwa cahaya tidak berasal dari bintang, tetapi dari wilayah pusat yang lebih kecil dari tata surya.

Satu-satunya sumber energi yang dapat dibayangkan adalah materi yang dipanaskan hingga berpijar saat ia berputar ke dalam lubang hitam raksasa yang massanya mencapai 50 miliar kali massa Matahari.

Pada tahun 1990-an, Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA menemukan, meskipun galaksi aktif hanya berjumlah sekitar 1?ri seluruh galaksi, lubang hitam supermasif bukanlah anomali.

Hampir setiap galaksi, termasuk Bima Sakti, memiliki satu galaksi, tetapi karena kekurangan pasokan “makanan”, sebagian besar lubang hitan tersebut telah mati.

Baca juga: Fakta-fakta Planet Jupiter, Planet Terbesar di Tata Surya yang Punya 79 Satelit Bulan

3. Sebagian besar benda di alam semesta mempunyai gravitasi yang tolak-menolak

Alam semesta terus mengembang, galaksi-galaksi penyusunnya berhamburan bagaikan serpihan kosmik setelah Big Bang.

Satu-satunya gaya yang bekerja adalah gravitasi, yang bertindak seperti jaringan elastis di antara galaksi-galaksi.

Namun, pada tahun 1998, bertentangan dengan semua perkiraan, para astronom menemukan bahwa perluasan alam semesta justru semakin cepat.

Untuk menjelaskannya, mereka mendalilkan keberadaan benda tak kasat mata, yang mereka sebut energi gelap, yang memenuhi ruang angkasa dan memiliki gravitasi tolak-menolak.

Gravitasi tolak menolak energi gelap inilah yang mempercepat perluasan kosmis.

4. Sebagian besar sistem planet berbeda dengan sistem tata surya

Penemuan planet di sekitar bintang lain, berdasarkan perhitungan terakhir, lebih dari 3.500 telah dikonfirmasi, telah membingungkan parah ahli.

Pasalnya, sistemnya tidak ada yang seperti tata surya.

Ada sistem planet yang sangat kompak, yang semua planetnya mengorbit lebih dekat ke bintang induknya dibandingkan Merkurius, planet terdalam di Tata Surya, ke Matahari.

Ada juga planet bermassa sebesar Jupiter yang pasti bermigrasi ke dalam.

Baca juga: Mengenal Galaksi Andromeda, Sang Kekasih Galaksi Bima Sakti

Ada planet yang orbitnya sangat elips, mirip dengan komet.

Ada juga planet yang mengorbit bintangnya dengan cara yang salah.

Mengingat bahwa planet- planet diyakini membeku akibat gas dan debu yang berputar ke arah yang sama mengelilingi Matahari yang baru lahir, penemuan terakhir ini sangat sulit untuk dijelaskan.

Sampai saat ini, belum ada yang tahu apakah keanehan tata surya kita ada hubungannya dengan kesadaran umat manusia terhadap hal tersebut.

5. Sepertinya, manusia tidak sendirian

Ada sekitar 100.000.000.000. 000.000.000.000 bintang di alam semesta, dan mungkin lebih banyak planet daripada bintang.

Namun, di tengah luasnya alam semesta, sejauh ini, hanya ada satu tempat yang kita ketahui terdapat kehidupan, yakni Planet Bumi.

Meskipun ada pencarian sinyal cerdas, tidak ada tanda-tanda kehidupan di luar Bumi yang ditemukan.

Faktanya, ada argumen yang kuat bahwa jika bentuk kehidupan seperti itu ada di luar sana, kita tidak hanya akan melihat tanda-tandanya, tetapi mereka juga seharusnya sudah ada di sini.

Namun, tidak adanya bukti bukanlah bukti ketiadaan.

Butuh waktu tiga miliar tahun bagi manusia untuk beralih dari sel tunggal ke kehidupan yang kompleks, yang menunjukkan bahwa mengambil langkah ini sulit dilakukan.

Perlu diingat bahwa peradaban teknologi seperti yang dimiliki manusia saat ini mungkin langka dan umurnya pendek; manusia mungkin telah melewatkan jutaan atau miliaran tahun lainnya.

Sementara itu, alternatif lainnya adalah yang terdekat mungkin terlalu jauh untuk kita deteksi.

(Kompas.com)

 

Baca juga: Heboh Komet Sebesar Tiga Kali Gunung Everest Mengarah Ke Bumi Meledak

Baca juga: Pertama di Dunia, Ilmuwan Temukan Aurora di Matahari

Baca juga: Apa Jadinya jika Seluruh Permukaan Bumi Dibor? Berikut Penjelasan Ilmuan

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Mengejutkan tentang Alam Semesta",