Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science Advances ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan hubungan kuat antara kawanan belalang berskala besar dan pola cuaca tertentu.
PROHABA.CO - Perubahan iklim ternyata membawa dampak buruk terhadap tumbuhan pangan yang ditanam oleh manusia.
Akibat pemanasan global, hama serangga menjadi semakin lapar dan semakin merusak tanaman-tanaman pertanian.
Dampak perubahan iklim membawa berbagai konsekuensi bagi planet ini.
Sebuah penelitian menunjukkan hujan lebat dan angin yang terkait dengan perubahan iklim memicu hama belalang menjadi lebih umum terjadi dan tersebar luas di wilayahwilayah penting di dunia.
Studi baru ini menyebut jumlah belalang yang rakus dan pemakan tanaman tersebut bisa bertambah hingga 25 persen karena perubah-an iklim.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science Advances ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan hubungan kuat antara kawanan belalang berskala besar dan pola cuaca tertentu.
Hama belalang
Mengutip Live Science, Senin (19/2/2024), skala dari kawanan belalang ini sungguh mencengangkan.
Satu kawanan terdiri atas puluhan juta serangga di bisa tersebar di wilayah seluas 2.400 kilometer persegi.
Baca juga: Belalang Bisa Mencium Sel Kanker pada Manusia
Hama ini, menurut peneliti, bisa terjadi terutama di Afrika Utara, sebagian Timur Tengah, dan Asia, serta dapat menghancurkan ribuan hektare lahan pertanian.
Sumber pangan yang cukup untuk memberi makan 35.000 orang pun berpotensi hilang.
Memahami pemicu kejadian-kejadian itu pun dapat membantu petani memprediksi dan menghindari bencana
Namun, para peneliti masih kesulitan untuk menentukan penyebab pastinya.
Untuk mengidentifi kasinya, peneliti meninjau data besar dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).