Kapolsek menjelaskan, kebun kelapa sawit seluas 15 rante itu berjarak sekitar 500 meter dari permukiman penduduk, sehingga aktivitas korban sehari-hari tidak terpantau oleh warga.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
PROHABA.CO, KUALASIMPANG – Seorang petani asal Dusun Gelugur, Kampung Paya Tampah, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, dilaporkan menghilang sejak dua minggu lalu.
Nahasnya, saat ditemukan pada Minggu (17/3/2024), petani tersebut sudah meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.
Di mana, pria bernama Surajudin alias Irat (55) itu sudah menjadi kerangka atau jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang
Sehingga, jasad korban yang ditemukan warga dalam gubuk di tengah kebun kelapa sawit, sudah tidak bisa dikenali lagi.
Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muhammad Yanis, melalui Kapolsek Karang Baru, Iptu Surya Darma Sofyan, mengatakan penemuan mayat ini diawali dari kecurigaan sejumlah rekan korban atas keberadaan Surajudin yang tidak diketahui sejak dua minggu lalu.
Niat teman-temannya untuk mencari korban semakin kuat setelah seorang saksi menyatakan pernah mencium bau bangkai di seputaran gubuk tempat jasad korban ditemukan.
“Korban sehari-hari bekerja menjaga kebun kelapa sawit milik keluarganya.
Selama menjaga kebun itu, dia tinggal di gubuk yang ada di Perkebunan kelapa sawit tersebut,” kata Surya dikutip dari Serambinews.com.
Kapolsek menjelaskan, kebun kelapa sawit seluas 15 rante itu berjarak sekitar 500 meter dari permukiman penduduk, sehingga aktivitas korban sehari-hari tidak terpantau oleh warga.
“Seorang saksi yang punya sawah berjarak 20 meter dari lokasi itu pernah mencium bau bangkai yang berasal dari gubuk korban.
Inilah awal kasus itu terungkap,” ungkap Surya.
Informasi temuan mayat yang sudah menjadi tulang belulang ini langsung disikapi piket fungsi Polsek Karang Baru.
Mereka langsung bergerak ke lokasi bersama tim Inafis Polres Aceh Tamiang.