Kabinet Prabowo Gibran

Tujuh Guru Besar PTN dan PTS Ikut Dipanggil Prabowo, Siapa Saja Mereka? Berikut Profilnya

Editor: Jamaluddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof Fauzan (belakang) dan Prof Stella Christie (depan), dua dari tujuh guru besar yang dipanggil Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Para guru besar tersebut selama ini menduduki posisi prestisius baik di kampus maupun pemerintahan.  Ada yang mantan menteri, mantan rektor, dan ada yang menjadi guru besar dari kampus luar negeri. 

PROHABA.CO - Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Senin dan Selasa (14-15/10/2024) sudah memanggil 107 tokoh ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Para tokoh yang dipanggil itu merupakan calon menteri serta calon wakil Menteri (wamen) dan kepala badan yang akan mengisi cabinet Prabowo-Gibran. 

Dari seratusan tokoh yang dipanggil Presiden terpilih tersebut, tujuh di antaranya merupakan guru besar (profesor).

Ketujuh guru besar itu berasal dari beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) yang ada di Indonesia. 

Para guru besar tersebut selama ini menduduki posisi prestisius baik di kampus maupun pemerintahan. 

Ada yang mantan menteri, mantan rektor, dan ada yang menjadi guru besar dari kampus luar negeri. 

Saat ini, belum ada pengumuman resmi apakah guru besar yang dipanggil itu sebagai calon menteri, wakil menteri, atau kepala badan.

Rencananya nama-nama menteri dan wakil menteri Kabinet Prabowo-Gibran akan diumumkan pada Senin (21/10/2024) mendatang atau sehari setelah Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka dilantik pada Minggu (20/10/2024). 

Berikut profil singkat tujuh guru besar yang sudah dipanggil Presiden Terpilih Prabowo Subianto seperti dikutip dari Kompas.com:

  • Prof Dr Abdul Mu'ti MEd 
Prof Dr Abdul Mu'ti MEd. (MUHAMMADIYAH.OR.ID VIA TRIBUNNEWS.COM) (MUHAMMADIYAH.OR.ID VIA TRIBUNNEWS.COM)

Prof Dr Abdul Mu'ti MEd saat ini menjadi sekretaris umum PP Muhammadiyah. 

Sudah dua kali ia menjadi sekretaris umum ormas Islam tersebut. 

Abdul Mu’ti adalah akademisi. 

Ia melanjutkan pendidikan tinggi ke Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, pada tahun 1991. 

Kemudian, cendekiawan Islam Indonesia ini melanjutkan studi ke School of Education, Flinders University of South Australia pada tahun 1997, Short Course on Governance and Shariah the University of Birmingham tahun 2005, dan kuliah di Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah tahun 2008. 

Abdul Mu’ti dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Pengukuhan guru besar Ke-1.050 tersebut dilaksanakan pada 2 September 2020 lalu. 

Bahkan, Abdul Mu’ti juga menjadi pengajar di sana. 

Diprediksi, ia menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) dalam Kabinet Prabowo-Gibran mendatang.  

  • Prof Dr H Yusril Ihza Mahendra SH MSc 
Prof Dr H Yusril Ihza Mahendra SH MSc. (IST)

Prof Dr H Yusril Ihza Mahendra SH MSc dulunya dua kali menjabat sebagai menteri dan satu kali menjabat sebagai sekretaris negara. 

Pertama, sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan (1998-2005). 

Kedua, sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (2001-2004). 

Lalu menjadi sekretaris negara (2004-2007). 

Dilansir dari laman UI, Yusril adalah seorang advokat, akademisi di bidang tata negara, politikus dan tokoh intelektual Indonesia. 

Selain kariernya di bidang politik, ia juga merupakan pengajar di FH UI.

Yusril merupakan alumni FH UI dan FIB UI di jurusan Filsafat untuk S2 dan S3. 

Ia juga pernah mengikuti program pascasarjana bidang Filsafat di University of the Punjab, Pakistan. 

Pada tahun 1998, Yusril dikukuhkan menjadi Guru Besar (Professor) Hukum Tata Negara Universitas Indonesia. 

Diprediksi, Yusril menjadi Menkopolhukam pada kabinet 2024-2029. 

  • Prof Dr Fauzan MPd 
Prof Dr Fauzan MPd. (Humas UMM)

Prof Dr Fauzan MPd adalah mantan rektor dua periode di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). 

Fauzan menamatkan studi S1 di UMM pada tahun 1988 dan S2 di Universitas Negeri Malang pada tahun 2005.

Pada 2018, ia meraih predikat Cumlaude dalam ujian terbuka Doktoral Program Studi S3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Surabaya (Unesa). 

Di bawah kepemimpinannya, UMM yang berstatus PTS juga masuk dalam pemeringkatan kampus terbaik di dunia. 

Misalnya dalam versi Webometrics dan UniRank. 

  • Prof Stella Christie PhD 
Prof Stella Christie PhD. (TSINGHUA.EDU/KOMPAS TV)

Prof Stella Christie PhD adalah akademisi sekaligus Guru Besar di salah satu kampus luar negeri, Tsinghua University, Cina. 

Ia adalah peraih gelar sarjana di Harvard University dengan gelar Magna Cum Laude with Highest Honor, 2004. 

Stella mendapat gelar pascasarjana dan doktoralnya di Northwestern University pada 2010. 

Dilansir dari laman brain.tsinghua.edu.cn. Stella merupakan Ketua Riset, Laboratorium Otak, dan Kecerdasan Tsinghua. 

Stella juga merupakan Direktur Pusat Kognisi Anak Universitas Tsinghua. 

Ia adalah guru besar dengan Jabatan Tetap di Universitas Tsinghua sejak 2018 hingga sekarang. 

Sebelum menjadi guru besar di Cina, ia juga pernah menjadi guru besar di Swarthmore College, Amerika Serikat pada 2012-2018. 

  • Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro 
Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro. (UNIVERSITAS NEGERI PADANG)

Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro sudah menjadi anggota AIPI sejak tahun 2008 dan ia menjadi keanggotaan Komisi Ilmu Rekayasa dan Kepakaran Mechanical Engineering. 

Satryo pernah menjabat sebagai Wakil Ketua AIPI pada masa bakti 2013-2018. 

Satryo S Brodjonegoro berhasil merail gelar PhD di bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley, USA tahun 1985. 

Kemudian, ia bergabung di Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Sebagai ilmuwan, Satryo memiliki tulisan ilmiah mencapai lebih dari 99 publikasi, hal itu dilansir dari laman AIPI. 

Satryo pernah menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi selama 1999-2007. 

Prof Satryo juga aktif sebagai dosen tamu bidang teknik mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang dan ITB. 

Dilansir dari laman ITB, ia juga pernah menjadi dosen Fakultas Teknologi Industri. 

Satryo adalah Guru Besar Emeritus Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Prof Satryo adalah salah satu putra dari mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Ke-15 dan Mantan menteri ESDM, sekaligus mantan Rektor Universitas Indonesia (UI), Prof Dr Ir R M Soemantri Brodjonegoro. 

  • Prof Atip Latipulhayat SH MH PhD 
Prof Atip Latipulhayat SH MH PhD. (Kompas.com)

Dilansir dari laman Unpad, Prof Atip Latipulhayat SH MH PhD merupakan guru besar bidang hukum internasional pada Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad). 

Prof Atip lahir di Tasikmalaya, 28 Juli 1964. 

Lulus dari Fakultas Hukum Unpad (S.H.) tahun 1990 dengan spesialisasi hukum internasional. 

Atip menyelesaikan pendidikan Magister Hukum (LL.M.) di Monash University, Australia, tahun 2000 dan kemudian memperoleh gelar Doktor (Ph.D.) bidang ilmu hukum juga dari Monash University, Australia, tahun 2007. 

Ia mendapatkan pendidikan tambahan dari The Hague Academy of International Law, Belanda, The United Nations, Geneva Office, dan The International Ocean Institute, India.

Prof Atip berkarya sebagai Dosen Fakultas Hukum Unpad sejak 1993. 

Ia juga pernah menjadi Presiden International Law Association (ILA) Cabang Indonesia, Ketua Center for Air and Space Law Studies (ICASL) Fakultas Hukum Unpad, Anggota The Hague Working Group of Space Resource Activities, Pemimpin Redaksi Jurnal Hukum Internasional Padjadjaran. 

  • Prof Yassierli ST MT PhD 
Prof Yassierli ST MT PhD. (KOLASE TRIBUNNEWS.COM)

Guru besar yang juga ikut dipanggil Prabowo adalah Prof Yassierli ST MT PhD. 

Ia adalah Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ergonomi Indonesia. 

Mengutip laman resmi itb.ac.id, Yassierli adalah seorang Guru Besar dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) di Institut Teknologi Bandung (ITB), yang memiliki spesialisasi dalam bidang ergonomi, rekayasa kerja, dan keselamatan kerja. 

Yassierli memulai pendidikan tingginya di ITB dan menyelesaikan studi S1 Teknik Industri pada tahun 1997.

Kemudian melanjutkan S2 jurusan Teknik dan Manajemen Industri di ITB dan lulus pada tahun 2000.

Lalu, Yassierli lanjut kuliah S3 di Virginia Tech, Amerika Serikat, dan berhasil meraih gelar PhD dalam bidang Industrial and Systems Engineering. 

Yassierli diprediksi menjadi calon Menteri Ketenagakerjaan (Menaker). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Guru Besar PTN-PTS Ikut Dipanggil Presiden Terpilih Prabowo, Siapa Saja?", 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News