PROHABA.CO - Dai kondang Tanah Air, uztadz Das’ad Latif, menegaskan jangan sampai salah pemimpin.
Pemilihan umum atau (PEMILU) di Indonesia dilakukan setiap lima tahun sekali, hal ini dilakukan untuk memilih pemimpin baik Negara, Provinsi ataupun kota.
Masyarakat Indonesia akan kembali melaksanakan pesta demokrasi.
Setelah Pemilihan Umum (Pemilu) pada Februari lalu, kali ini akan diadakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada akhir tahun.
Melansir dari Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2024, Pilkada akan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia untuk memilih pasangan gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati atau wali kota dan wakil wali kota.
Terkait hal memilih pemimpin, tentu saja kita semua tidak asal dalam memilih pemimpin.
Pastinya kita semua menginginkan pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab, bukan?
Namun yang menjadi pertanyaan untuk kita adalah bagaimana pemimpin yang seharusnya kita pilih?
Baca juga: Bolehkah Menggunakan Menstruasi Cup untuk Shalat karena Selalu Keluar Keputihan? Ini Kata Buya Yahya
Dilansir Prohaba.co dari kanal YouTube Das’ad Latif, Sabtu (19/10/2024), uztad Das’ad Latif dalam tausyiahnya mengungkap cara memilih pemimpin agar negara menjadi aman.
Ada empat poin yang diungkap oleh uztad Das’ad Latif dalam memilih pemimpin diantaranya adalah pertama, pilih karena intelektual misalnya seseorang yang cerdas contohnya dia yang memiliki gelar pendidikan.
"Pilihlah dia karena Fatana, apa itu fatana? cerdas, mau lihat dia cerdas, lihat aja gelarnya, kalau ada gelarnya tidak pernah kuliah pasti itu ijazah nya bodong,” ujar uztad Das’ad Latif.
Kedua ,ustdz Das’ad Latif menyebutkan selain fatana kita juga harus memilih pemimpin yang memiliki sifat tabligh.
“Tabligh,dia pandai berbicara, Muhammad dia pandai bicara, Abu Bakar Shiddiq santun berbicara teratur, Umar Bin Khattab tegas dalam berbicara teratur, Umar bin Khattab tegas dalam berbicara, Utsman Bin Affan pandai berbicara, Ali Bin Abi Thalib lebih cerdas," sambungnya.
Ketiga, dalam tausyiahnya uztad Das’ad Latif juga mengatakan, biarpun cerdas, pandai berbicara, tapi tidak amanah lebih baik dia bodoh tapi amanah dari pada dia cerdas tidak amanah.
Baca juga: Apa Hukum Merayakan Hari Ibu Menurut Islam? Simak Penjelasan Buya Yahya
“Orang bodoh bukan orang pintar dan orang pintar kalau tidak punya amanah dia lebih bahaya dari pada bajingan bajingan,” timpalnya.