Kekerasan meningkat ketika pasukan keamanan Suriah menembaki para demonstran, menewaskan sejumlah orang.
Di tengah runtuhnya keamanan di Suriah, muncul kelompok pemberontak termasuk HTS dan faksi lainnya yang didukung Turki.
Serangan HTS dan militan sekutunya ke Aleppo baru-baru ini adalah kemajuan pertama yang dilakukan pasukan oposisi Suriah sejak Maret 2020.
Rezim Bashar Al-Assad mengandalkan bantuan dari Rusia pada tahun 2015.
Dengan kekuatan militer, Rusia membantu Assad merebut kembali sebagian besar negara dari HTS, Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS), dan puluhan kelompok bersenjata yang didukung AS yang disebut "pemberontak moderat" oleh Washington.
Pada tahun 2016, Presiden Bashar Al-Assad berhasil mempertahankan kekuasaan di Aleppo, yang merupakan kota terbesar kedua di negara itu.
Aksi saling serang antara militer Suriah dan kelompok pemberontak masih terjadi, hingga pada tahun 2020, Rusia dan Turki menengahi perjanjian gencatan senjata kedua pihak di Suriah.
Baca juga: Setelah Putus Hubungan sejak Tahun 2012, Arab Saudi Kembali Tunjuk Duta Besar untuk Suriah
Baca juga: Usai Ledakan di selatan Baghdad, Roket dari Irak Hantam Pangkalan Militer Koalisi AS di Suriah
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemberontak Suriah Rebut Istana Presiden Bashar Al-Assad di Aleppo, Pemerintah Susun Serangan Balik,
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News