Tahukah Anda

Ini 6 Dampak Buruk Makan Mi Instan untuk Tumbuh Kembang Anak, Jika Berlebihan?

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MIE INSTAN - Ilustrasi mi instan. Dampak Buruk Makan Mie Instan untuk Tumbuh Kembang Anak 

PROHABA.CO -  Mie instan adalah salah satu makanan siap saji yang sangat populer dan mudah disajikan. 

Terbuat dari olahan tepung dan telur, mie ini memiliki rasa khas yang membuatnya menjadi makanan favorit banyak orang banyak orang, termasuk anak-anak.

Dengan rasanya yang khas, mie instan selalu berhasil memikat selera anak-anak, menjadikannya makanan yang tidak akan ditolak.

MI instan menjadi salah satu makanan alternatif pilihan mommy di rumah. 

Saat anak-anak melakukan gerakan tutup mulut atau sulit makan, mi instan sering menjadi pilihan, karena sudah pasti anak tidak menolaknya. 

Namun, di balik rasanya yang enak, mi instan ini memiliki bumbu yang sering kali mengandung zat aditif seperti Monosodium Glutamet (MSG).

Mengonsumsi MSG berlebihan, terutama saat tumbuh kembang anak bisa berdampak buruk pada anak-anak.

Dikutip dari beberapa sumber, berikut ini beberapa dampak buruk yang bisa menyerang anak-anak, akibat terlalu sering makan mie instan.

1. Meningkatkan risiko penyakit jantung di usia muda

Mi instan adalah makanan instan yang tinggi lemak, terutama lemak jenuh.

Lemak yang ditemukan pada mie instan ini berfungsi untuk memberikan rasa dan tekstur.

Meskipun anak-anak membutuhkan lemak untuk membentuk jaringan saraf, jaringan hormon, dan sebagai cadangan energi, namun lemak berlebihan akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Kandungan lemak pada mi instan termasuk jenis lemak jenuh.

Jika anak terlalu sering makan mi instan, kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuhnya akan meningkat.

Kondisi ini jika terjadi secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari.

Jika sejak kecil anak sudah memiliki kadar kolesterol yang tinggi, bukan tidak mungkin serangan jantung dan penyakti stroke dapat dialaminya pada usia muda.

Baca juga: Stop Kebiasaan Makan Mi Instan Campur Nasi, Ahli Gizi Ungkap Risiko dan Efek Sampingnya Bagi Tubuh

2. Menyebabkan berat badan berlebih atau obesitas

Bahan utama mi instan terbuat dari terigu dan tepung, di mana kedua bahan ini diolah melalui proses panjang sebelum pengemasan.

Tepung dan terigu tidak mengandung vitamin dan mineral penting bagi anak di masa tumbuh kembangnya.

Sementara itu, anak-anak membutuhkan asupan tersebut untuk menjaga daya tahan tubuh dan mengoptimalkan pertumbuhannya.

Mi instan mengandung tinggi kalori, karbohidrat dan lemak trans yang berdampak pada peningkatkan berat badan anak.

Terlalu sering mengonsumsi mi instan dapat meningkatkan risiko anak mengalami obesitas. 

3. Sebabkan gangguan pencernaan

Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa menghambat nutrisi yang masuk ke dalam tubuh akibat kurangnya vitamin dan mineral.

Tentu saja ini tidak baik untuk tumbuh kembang sang buah hati. Selain itu, kurang nutrisi juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan pada anakanak.

Beberapa gejala yang muncul meliputi, susah buang air besar, perut kembung, diare, hingga kebocoran pada usus.

Jika kondisi ini sudah terjadi, anak-anak yang sedang dalam proses tumbuh kembang berisiko mengalami kekurangan gizi, dehidrasi, anemia, dan perdarahan di saluran pencernaan.

4. Sebabkan hipertensi pada anak

Mi instan memiliki kadar garam yang relatif tinggi, di mana konsumsi garam yang tinggi berisiko mengalami hipertensi.

Dalam satu bungkus mi instan, kadar garamnya sudah cukup besar untuk orang dewasa. 

Sedangkan untuk anak-anak, ini sudah melebihi kebutuhan natrium dan sodium dalam sehari.

Inilah yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi bila anak sering makan mi instan. 

Meskipun efeknya tidak langsung terlihat, tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung dan stroke di kemudian hari.

Baca juga: Mengonsumsi Mi Instan Tiap Hari Memunculkan Efek Serius Bagi Kesehatan Tubuh

5. Sebabkan anak kekurangan gizi

Anak-anak membutuhkan asupan nutrisi seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Sayangnya, mi instan ini rendah akan kandungan nutrisi penting, seperti protein, serat, vitamin, dan mineral.

Mi instan sering kali mengandung kalori kosong, yang artinya makanan ini bisa memberikan energi tapi tidak banyak nutrisi yang berguna untuk tubuh.

Ini tentunya bisa membuat anak merasa kenyang, tapi tidak mendapatkan gizi pada tubuh mereka. 

Terlalu sering makan mi instan dapat mengganggu pola makan sehat, yang berisiko menyebabkan kekurangan gizi pada anak.

6. Menurunkan kesehatan organ vital tubuh

Kadar sodium yang tinggi pada mi instan dapat menurunkan kinerja organ tubuh, salah satunya ginjal.

Saat ginjal tidak dapat mengolah dan mengeluarkan sodium dari tubuh, metabolisme tubuh menjadi terganggu.

Akhirnya, garam akan menumpuk di dalam tubuh yang menyebabkan naiknya tekanan darah.

Sodium juga dapat menumpuk pada pembuluh darah.

Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan metabolisme yang berujung pada penumpukan cairan, termasuk di otak, memicu koma, kejang, dan berujung pada kematian.

Karena itu Moms, baiknya mulai sekarang hentikan kebiasaan memberikan mi instan pada anak-anak. 

Baca juga: Mulai Usia Berapa Anak Boleh Makan Mi Instan?

Baca juga: 6 Dampak Bahaya Sering Konsumsi Makanan yang Dibakar

Baca juga: Apa Dampak Tidak Menyikat Gigi Selama Satu Minggu?Ini Yang Terjadi

Artikel ini telah tayang di TribunHealth.com 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News