Kesehatan

Stop Kebiasaan Makan Mi Instan Campur Nasi, Ahli Gizi Ungkap Risiko dan Efek Sampingnya Bagi Tubuh

Sesuai dengan namanya, mi instan merupakan olahan yang praktis untuk disajikan dan kerap jadi sosulsi tatkala lapar di tengah malam.

Editor: Muliadi Gani
FOTO: FREEPIK
ILUSTRASI mi instan, mi yang paling praktis cara penyajiannya, murah, tapi mengandung banyak sodium. 

Namun di balik kemudahan dan cara membuatnya yang simple, mi instan disebutkan memiliki banyak kandungan yang kurang baik untuk kesehatan tubuh.

PROHABA.CO - Bagi sebagian besar masyarakat di Tanah Air, mi instan adalah makanan yang sangat praktis.

Sesuai dengan namanya, mi instan merupakan olahan yang praktis untuk disajikan dan kerap jadi sosulsi tatkala lapar di tengah malam.

Namun di balik kemudahan dan cara membuatnya yang simple, mi instan disebutkan memiliki banyak kandungan yang kurang baik untuk kesehatan tubuh.

Selain sebagai camilan, ada pula kebiasaan lain yang sering dilakukan masyarakat Indonesia ketika mengonsumsi mi, yaitu mencampurnya dengan nasi.

Mengonsumsi mi campur nasi tampaknya menjadi kebiasaan bagi sebagian orang Indonesia.

Bahkan, meski telah makan mi, sebagian masyarakat belum menganggapnya makan besar jika tak disertai dengan nasi.

Sayangnya, makan nasi dicampur mi juga kerap mendapat reputasi buruk karena sama-sama sumber karbohidrat.

Lantas, apa efek samping makan mi campur nasi?

Baca juga: Mengonsumsi Mi Instan Tiap Hari Memunculkan Efek Serius Bagi Kesehatan Tubuh

Efek samping makan mi dicampur nasi

Guru Besar di bidang Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga IPB University Ali Khomsan mengatakan, mengonsumsi mi bersama nasi dapat menimbulkan rasa kenyang berlebihan.

"Efek sampingnya kekenyangan karena keduanya sumber karbohidrat untuk energi tubuh," ujarnya, saat dikutip Kompas.com, Kamis (18/1/2024).

Ali menambahkan, membiasakan diri makan mi plus nasi juga dapat menimbulkan risiko kegemukan karena asupan didominasi karbohidrat.

Belum lagi, risiko defisiensi unsur gizi mikro, seperti zat besi, seng, vitamin A, dan vitamin C, dapat menghambat pertumbuhan anak.

Kebiasaan mengonsumsi double carbo seperti ini pun dapat berimbas pada penyakit kronis.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved