Tahukah Anda

Fakta Logam Mulia, Berapa Banyak Cadangan Emas di Dunia? Simak Penjelasannya Menurut Ilmiah

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BONGKAHAN EMAS - Golden Beauty merupakan salah satu bongkahan emas terbesar yang pernah ditemukan di Australia.

PROHABA.CO -  Emas kerap dianggap sebagai logam mulia yang berharga. Bahkan dianggap logam berat yang langka dan bernilai tinggi. 

Namun tahukah anda, pada kenyataannya hampir seluruh emas di Bumi justru tak bisa dijangkau manusia, Ia terkubur jauh di inti planet ini.

"Sebagian besar emas yang kita miliki saat ini bukan berasal dari Bumi, melainkan saat bintang neutron bertabrakan di luar angkasa. 

Namun, seberapa langka emas di bumi sebenarnya? Berapa banyak emas yang ada di dunia saat ini? Menurut data dari United States Geological Survey (USGS), sepanjang sejarah umat manusia telah menambang sekitar 206.000 ton emas (setara 187.000 metrik ton) dari batuan dan aliran sungai.

Sebagian besar emas ini digunakan untuk membuat perhiasan.

Namun, seberapa langkakah emas di planet kita?

Berapa banyak yang telah ditambang dan berapa banyak yang tersisa?

Inilah jawaban ilmiah dan menariknya. Menurut U.S. Geological Survey (USGS), manusia telah menambang sekitar 206.000 ton emas sepanjang sejarah.

Angka ini meliputi emas dari batuan dan sungai, dan sebagian besar kini telah berubah bentuk menjadi perhiasan.

Namun, lembaga lain seperti World Gold Council memperkirakan jumlahnyalebih besar, yaitu 238.391 ton.

Jika seluruh emas itu dikumpulkan, volumenya hanya akan membentuk sebuah kubus dengan panjang sisi sekitar 22 meter. 

Baca juga: Gunung Berapi di Antartika Semburkan Emas Saat Erupsi, Begini Penjelasaanya

Penggunaan emas tersebut terbagi sebagai berikut: 45 persen untuk perhiasan, 22?lam bentuk Batangan, dan koin 17 % yang disimpan di bank sentral sebagai cadangan negara.

“Jumlah emas yang sudah kita tambang sebenarnya dapat dimuat dalam satu gedung berukuran sedang,” ungkap World Gold Council dalam laporan terbarunya.

Masih ada USGS melaporkan bahwa terdapat sekitar 70.550 ton emas yang masih bisa ditambang secara ekonomis. Negara dengan cadangan terbesar adalah Rusia, Australia, dan Afrika Selatan.

Namun, pada tahun 2024, Cina tercatat sebagai negara dengan produksi emas tertinggi di dunia. 

Dalam industri pertambangan, penting untuk membedakan antara: cadangan (reserves), yakni endapan emas yang bisa diekstraksi dengan teknologi dan biaya saat ini.

Sumber daya (resources), yakni potensi tambang yang belum sepenuhnya dieksplorasi atau belum pasti nilainya secara ekonomi.

World Gold Council mencatat bahwa cadangan emas global mencapai 60.370 ton, sedangkan total sumber daya emas dunia diperkirakan sekitar 145.626 ton.

Jika digabungkan antara emas yang sudah ditambang dan yang masih tersimpan di kerak Bumi, maka jumlah emas dunia berkisar antara 277.000 hingga 299.000 ton.

Emas tersembunyi Meski jumlah tersebut terlihat besar, faktanya emas di kerak Bumi hanya sebagian kecil dari keseluruhan emas yang ada di planet ini.

Menurut studi dari University of California, Berkeley, konsentrasi emas di kerak Bumi hanya sekitar 4 bagian per miliar atau 0,004 gram per ton batuan.

Artinya, jika semua partikel emas di kerak dikumpulkan, totalnya bisa mencapai 441 juta ton, tetapi tapi tetap sulit diambil karena tersebar sangat tipis.

Lebih mengejutkan lagi, para ahli geologi percaya bahwa 99 % emas Bumi berada di inti planet, bagian yang tidak bisa dijangkau manusia.

Jika seluruh emas di inti Bumi bisa diangkat, maka kita bisa melapisi seluruh permukaan Bumi dengan lapisan emas setebal 0,5 meter!

Baca juga: Inilah 6 Burung Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia

“Sebagian besar emas tenggelam ke inti Bumi saat planet masih berupa lautan magma,” jelas Chris Voisey, geolog dari Monash University. 

Asal-usul emas Emas yang kita temukan hari ini di kerak bumi diyakini berasal dari fenomena kosmis yang disebut Late Heavy Bombardment, sekitar 4,1 hingga 3,8 miliar tahun lalu, ketika Bumi dihantam bertubi-tubi oleh meteor.

Logam-logam berharga seperti emas yang datang saat itu tidak tenggelam ke inti karena kerak Bumi sudah terbentuk.

“Logam-logam berharga yang membentuk endapan bijih saat ini, kemungkinan besar berasal dari tabrakan meteor pada masa lalu,” tambah Voisey.

Sejak masa itu, jumlah emas di Bumi tidak bertambah signifikan.

Emas dari meteor yang masuk ke Bumi setelahnya sangat kecil jumlahnya.

Kini, emas hanya “berpindah-pindah” lokasi akibat aktivitas geologis seperti gunung api dan pergerakan lempeng tektonik.

Lalu, apakah semua emas di dunia bisa habis?

Apakah kita bisa menghitung semua emas di Bumi?

Jawabannya: mungkin tidak pernah. Karena, sebagian besar emas berada jauh di bawah permukaan dan tersebar sangat tipis di kerak dan laut, serta sisanya terkunci di inti Bumi.

“Saya sangat meragukan bahwa manusia bisa mengukur dengan akurat semua emas yang ada di planet ini,” ujar Voisey.

Dari tambang kuno hingga perhiasan modern, manusia terus berburu logam berkilau ini.

Meskipun sebagian besar sudah ditambang, masih ada puluhan ribu ton emas di perut Bumi yang menunggu untuk ditemukan. 

Namun, jumlah emas yang benar-benar bisa kita manfaatkan tetap terbatas, membuatnya tetap menjadi simbol kekayaan. (*)

Dengan demikian, meski emas tampak berlimpah dalam bentuk perhiasan dan investasi, kenyataannya logam mulia ini masih menjadi salah satu sumber

daya paling langka dan sulit diakses di planet kita

Baca juga: 10 Negara Terkorup di Dunia, Apa Termasuk Indonesia? Ini Urutannya

Baca juga: Tampak Biasa, Mengapa Iridium Lebih Mahal daripada Emas?

Baca juga: Cina Temukan Deposit Emas Raksasa 50 Ton Bermutu Tinggi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Logam Mulia: Berapa Banyak Emas di Dunia? ", 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News