Erupsi Gunung Marapi
Gunung Berapi di Antartika Semburkan Emas Saat Erupsi, Begini Penjelasaanya
Gunung Erebus baru-baru ini mengalami erupsi. Namun, ternyata terdapat gunung di Antartika yang mengeluarkan serbuk emas saat terjadi erupsi.
PROHABA.CO - Gunung berapi di Antartika ini beda dari lainnya. Biasanya, gunung berapi umumnya mengeluarkan atau memuntahkan abu vulkanik, berbagai material saat terjadi erupsi, seperti lava, belerang, abu, dan batu-batuan, sementara dia malah menyemburkan debu emas ke udara.
Gunung tersebut adalah gunung Erebus di Antartika.
Dia merupakan salah satu gunung berapi terkatif di benua itu dengan ketinggian mencapai 3.794 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Gunung Erebus baru-baru ini mengalami erupsi.
Namun, ternyata terdapat gunung di Antartika yang mengeluarkan serbuk emas saat terjadi erupsi.
Gunung tersebut bernama Erebus.
Gunung Erebus adalah gunung berapi paling aktif di selatan dunia dan disebut sebagai salah satu gunung paling ganas di benua Antartika, menurut IFL Science.
Baca juga: Erupsi Gunung Marapi, 22 Pendaki Meninggal, 13 Jenazah Telah Dievakuasi
Seperti apa gunung yang mengeluarkan emas? Dilansir dari lamar New Scientist, Gunung Erebus adalah gunung berapi terbesar di Antartika yang memuntahkan kristal kecil emas metalik ke udara.
Ketinggiannya mencapai 3.794 meter atau setara dengan 12.448 kaki.
Temuan tersebut pertama kali dipublikasikan tahun 1991 di jurnal Geophysical Research Letter oleh tim peneliti yang dipimpin Kimberly Meeker.
Ahli geologi Amerika telah menemukan partikel berukuran antara 0,1 dan 20 mikrometer di gas vulkanik, dan 60 mikrometer di salju sekitar gunung Erebus.
Menurut IFL Science, dalam satu hari, diperkirakan gunung berapi tersebut memuntahkan sekitar 80 gram emas yang bernilai sekitar 6.000 dolar AS.
Meskipun gunung berapi lain di Antartika diketahui mengeluarkan emas, Gunung Erebus adalah satu-satunya gunung berapi yang mengeluarkan emas dalam bentuk logam.
Baca juga: Dampak Perubahan Iklim Penguin Gagal Berkembang Biak karena Es Menghilang di Antartika
Baca juga: 11 Orang Pendaki Ditemukan Meninggal Dunia saat Gunung Marapi Erupsi
Bagaimana hal tersebut terjadi?
Dilansir dari Metro UK, Tamsin Mather, profesor ilmu bumi di Universitas Oxford, mengatakan, Gunung Erebus memiliki “kimia magma yang tidak biasa.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.