Berita Kriminal

Pegawai BPS Halmahera Timur Dibunuh Rekan Kerja, Motif Utang dan Judi Online

Editor: Muliadi Gani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBUNUHAN PEGAWAI BPS - Pelaku pembunuhan pegawai BPS Halmahera Timur bernama Karya Listyanti Pertiwi alias Tiwi (30), Aditya Hanafi (27), ketika diamankan pihak kepolisian. Hanafi menghabisi nyawa Tiwi di rumah dinas BPS Halmahera Timur, Maluku Utara, pada 19 Juli 2025, setelah korban menolak secara halus permintaan pelaku untuk utang senilai Rp30 juta.

5. Rekayasa Pembunuhan

Setelah itu, pelaku merekayasa lokasi dengan mengajukan cuti secara online sejak 21 hingga 25 Juli melalui handphone milik korban, serta membalas setiap pesan WhatsApp yang masuk.

"Pengajuan cuti di kantor BPS dan membalas pesan di handphone itu dilakukan oleh pelaku. Karena 19 Juli korban sudah meninggal."

"Pelaku membawa dua handphone dan casnya milik korban ke Ternate serta membuang secara terpisah."

"Kepala cas handphone dibuang di laut, kabel cas dibuang di dekat Masjid Al-Munawar dan dua handphone korban dibuang di lokasi Danau Ngade," terang Ipda Habiem.

Temuan Jasad Korban

Kasat Reskrim Polres Halmahera Timur, Iptu Ray Sobar, mengatakan pihaknya masih mendalami motif yang dilakukan terduga pelaku.

"Pelaku awalnya kabur, saat dicari dia langsung menyerahkan diri dan saat ini kita sementara dalami motifnya," kata Ray, Selasa (5/8/2025), dilansir TribunTernate.com.

Ray mengatakan, Tiwi diduga meninggal lebih dari dua minggu sebelum ditemukan.

"Diduga korban telah meninggal lebih dari dua minggu sebelum ditemukan. Saat ini jenazah korban sudah dievakuasi dan dilakukan autopsi," jelasnya.

Menurut rekan kerja korban, Angga J Batara, korban mengambil cuti pada 21-25 Juli 2025.

Dengan cuti itu, korban terakhir berkomunikasi dengannya pada 26 Juli 2025.

Angga menghubungi korban terakhir kali pada 31 Juli 2025, namun sudah tidak mendapatkan kabar dari korban.

Hingga akhir masa cuti dan melewati tiga hari kerja, korban belum masuk kantor tanpa alasan.

Dari situ, sehingga pihak atasan meminta menghubungi korban.

Halaman
1234