Banda Aceh Terbuka kepada Semua Pihak yang Ingin Gelar Event, Asalkan Mengikuti Aturan yang Berlaku

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Juru Bicara (Jubir) Pemko Banda Aceh, Tomi Mukhtar, mengatakan, pihaknya membuka ruang ekspresi seluas-luasnya kepada berbagai pihak yang ingin melaksanakan event di Banda Aceh asal mengikuti aturan yang berlaku. Hal itu disampaikan Tomi dalam keterangan kepada pers di Balai Kota Banda Aceh, pada Rabu (29/10/2025) sore.

Menurut Tomi, Pemko sudah memberikan izin penyelenggaraan konser Panggung Sumpah Pemuda 2025 yang mengundang Slank, D’Masiv, serta beberapa seniman lain. Pemko, sambungnya, tidak melarang dan membuka peluang sebesar-besarnya berekspresi, tapi dia meminta penyelenggara mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan. “Buktinya konser Last Child di Taman Budaya berjalan lancar dan aman,” ucapnya.

Tomi kembali menegaskan, Pemko tak menutup ruang bagi pemuda berkegiatan di Banda Aceh. Apalagi, sambungnya, setiap event membuka peluang ekonomi baru di Banda Aceh.

Terkait batalnya konser dalam rangka Panggung Sumpah Pemuda 2025 yang dijadwalkan digelar di Lapangan Pahlawan Taman Sari, Peunayong, Banda Aceh, pada Sabtu (25/10/2025), Tomi menegaskan Pemko Banda Aceh tak bisa dilibatkan atas gagalnya event tersebut. “Karena event ini gagal, biasanya pihak EO, seolah-olah yang membatalkan itu Pemko, padahal karena lokasi acaranya di Banda Aceh jadi seolah Pemko yang tidak memberi ruang. Jadi, saya tegaskan lagi bahwa Pemko memberi ruang kepada kawan-kawan yang ingin menggelar event, namun tetap sesuai aturan yang sudah ditetapkan oleh Pemko,” tegas Tomi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, penyelenggara (EO) PT Erol Perkasa Indonesia sudah meminta izin kepada Pemko Banda Aceh melalui DPMPTSP dan pihaknya sudah mengeluarkan izin. “Pemko menerima surat pengajuan dari EO, bukan dari Pimpinan Daerah Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT), tapi pihak EO dalam surat ada melampirkan MoU mereka dengan GRANAT,” jelasnya.

Jubir Pemko Banda Aceh berharap, penyelenggara pertunjukan di Banda Aceh untuk bersikap profesional, dengan memenuhi persyaratan yang tidak memberatkan. “Kita tentu ingin kegiatan yang terselenggara berhasil tanpa gesekan apapun, sehingga masyarakat juga menerima manfaatnya, tapi semua aturan dan ketentuan yang berlaku,” tutup Tomi. (sa)

Baca juga: Kota Banda Aceh Tertib dan Nyaman, Ini Alasan di Balik Langkah Tegas Satpol PP

Baca juga: Implementasi Syariat Islam di Banda Aceh Butuh Dukungan Semua Pihak