Longsor, Tiga Desa di Simalungun Terisolir
Sedikitnya tiga desa di Kecamatan Raya, Simalungun, Sumatera Utara, terisolir setelah sejumlah material tanah
Editor:
Bakri
PEMATANGRAYA - Sedikitnya tiga desa di Kecamatan Raya, Simalungun, Sumatera Utara, terisolir setelah sejumlah material tanah perbukitan menutup akses jalan transportasi di kawasan pertanian itu.
Camat Raya, Frans Novendi Saragih, menyebutkan tanah longsor ini sudah terjadi dua hari. Masyarakat terpaksa beraktivitas jalan kaki karena kendaraan roda dua pun tak bisa lewat.
Longsor di kecamatan terluas di Simalungun itu, terjadi pada Selasa (13/1) malam, menutupi beberapa titik jalan penghubung antara Nagori Lokkung dan Nagori Raya Bayu. Jaraknya sepanjang tiga kilometer. Penyebabnya, hujan deras berkepanjangan.
Bencana alam ini juga memutus aliran listrik ke permukiman warga karena empat tiang listrik tumbang. Selain itu, kawat pengantar listrik putus. Dampaknya pada penerangan rumah warga.
“Masyarakat terpaksa beralih memakai lampu teplok dan membeli minyak tanah. Kebutuhan dapur lain harus menempuh jarak cukup jauh,” kata Frans.
Longsoran juga mengakibatkan puluhan hektare luas lahan pertanian masyarakat rusak dan terancam gagal panen. Sedang umur padi, sebulan lagi sudah bisa dipanen. Ada yang tertimbun longsoran dan sebagian tidak teraliri air karena irigasi tertimbun sehingga air mengalir ke tempat lain.
Camat menambahkan, sedikitnya 560 kepala keluarga berdampak terhadap bencana alam longsor di tiga desa tersebut. “Kami bersama warga bergotong royong membuka akses untuk sementara, sambil menunggu perbaikan permanen dari pemerintah kabupaten,” kata Frans.(lau)
Berita Terkait