Lengan Perawat Abdya Putus Masih Misteri, Polisi Ikut Bingung
Kasus perawat di Aceh Barat Daya (Abdya), Anna Mutia (28), yang mengalami putus lengan kanannya saat mengendara sepeda motor..
Bustami melihat korban tergeletak di atas aspal dalam posisi tubuh melintang di atas jalan.
Lengan korban yang terputus mengeluarkan darah segar, sedangkan potongan lengan lainnya terpisah sekitar 2 meter.
Saat kejadian itu, Bustami dan Cut Abu mengaku tidak ada melihat pekerja yang melintas membawa alat potong kelapa sawit, berupa galah yang ujungnya diikat sabit (pisau dodos).
Juga tidak melihat orang lain di jalan atau dalam semak di bahu jalan.
“Kalau ada, kan bisa terlihat oleh kami, karena hanya terhalang pagar yang tembus pandang ke jalan,” kata Bustami.
Ia juga bingung memikirkan penyebab sehingga korban mengalami putus lengan.
Ia tak berani berspekulasi tentang kemungkinan disebabkan kecelakaan tunggal.
Apalagi di lokasi tidak terdapat benda tajam, kecuali tunggul pohon angsana yang lumayan besar.
Pohon itu tumbuh di sebelah kiri jalan atau bersebelahan dengan tanaman kelapa sawit.
Beberapa warga menduga, Anna sudah menjadi target pelaku yang menunggu di balik semak yang berada di bahu jalan sekitar lokasi.
Bisa jadi pelaku melakukan aksinya dengan sangat cepat dengan melayangkan senjata tajam tepat mengenai lengan kanan korban, dan langsung mundur ke dalam semak sehingga tidak diketahui orang lain.
Suami Anna, Fajri, sebelumnya juga mengaku bingung atas kasus yang menimpa istrinya.
“Peristiwa itu sangat janggal dan aneh.
Ada sesuatu yang tak mampu terpikirkan oleh saya,” kata Fajri yang mengaku sedang mendampingi istrinya di RSUZA Banda Aceh.
Fajri mengaku sudah bertanya langsung kepada istrinya saat dalam perjalanan ke Banda Aceh.
Kepada suaminya, Anna mengaku tidak mengalami kecelakaan lalu lintas, juga tidak berpapasan dengan orang atau kendaraan lain.
“Istri saya hanya mendengar suara berdetak.
Lalu, separuh tangan kanannya putus dan jatuh. Dia (korban) masih sadar dan sempat menjerit minta tolong kepada temannya yang melaju di depan,” papar Fajri. (c50/nun)