Santri Ditemukan Jadi Mayat di Krueng Tambon Tunong
Sesosok mayat laki-laki yang awalnya tak dikenali saat ditemukan mengapung di sungai Gampong Tambon Tunong, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara ...
PROHABA, LHOKSEUMAWE - Sesosok mayat laki-laki yang awalnya tak dikenali saat ditemukan mengapung di sungai Gampong Tambon Tunong, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, ternyata adalah santri Dayah Darul Huda Paloh Gadeng.
Jenazah tersebut dikenali sebagai Riski, santri yang menuntut ilmu agama Islam di Dayah Darul Huda, Aceh Utara.
Hal itu baru terungkap, setelah beberapa santri kawan almarhum melaporkan kepada guru mengajinya bahwa mayat yang tak dikenal dan ramai diberitakan itu adalah Riski.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto melalui Kasubag Humas, Salman Alfarisi,
Kamis (11/3/2021) mengatakan, hal itu diketahui setelah mendapatkan informasi dari seorang guru di dayah tersebut, yaitu Tgk Sufi.
Berdasarkan keterangan awal yang disampaikan beberapa santri, hari itu almarhum bersama santri lainnya pergi ke luar dari dayah untuk memancing ikan di sungai.
Sebelum memancing, mereka terlebih dulu mencari umpan berupa udang kecil di dekat tambak yang bersebelahan dengan sungai setempat.
Menurut keterangan lain, sambung Salman, meski keempat santri itu tak pandai berenang, tetapi tetap nekat mengarungi sungai.
Baca juga: Dalam Dua Pekan Sudah Tiga Bocah Meninggal Tenggelam di Aceh Utara
Akibatnya, saat sampai di tengah sungai, keempat santri sempat kelelep air dan berusaha menyelamatkan diri kembali ke tepian sungai.
Sayangnya, hanya tiga santri yang berhasil selamat. Riski justru masih terjebak di tengah dalamnya sungai.
Mereka yang sudah kelelahan menuju tepi sungai sempat melihat Riski melambai-lambaikan tangannya ke atas permukaan air.
Karena tak bisa berenang, ketiga santri itu berusaha menyelamatkan Riski dengan melemparkan pelepah kelapa untuk dapat menarik Riski.
Namun sayang, usaha itu gagal hingga lambaian tangan Riski menghilang bersamaan dengan tubuhnya yang tenggelam ditelan air sungai.
Ironisnya, karena merasa bersalah dan takut, ketiga santri itu sempat diam dan tak berani memberitahukan kejadian itu kepada Pimpinan Dayah Darul Huda, Paloh Gadeng.
“Jadi, ketiga temannya baru memberitahukan kepada guru di dayahnya tentang kejadian itu kemarin Rabu (10/3/2021) setelah mayat Riski ditemukan.