Kehidupan di Bumi Berawal dari Sambaran Petir

MISTERI bagaimana kehidupan di Bumi bermula hingga kini belum sepenuhnya terkuak. Salah satu teori yang dikemukakan ahli adalah awal kehidupan ...

Editor: Muliadi Gani
FOTO: SHUTTERSTOCK
Ilustrasi petir saat terjadi badai. 

PROHABA.CO - MISTERI bagaimana kehidupan di Bumi bermula hingga kini belum sepenuhnya terkuak.

Salah satu teori yang dikemukakan ahli adalah awal kehidupan di planet ini bermula dari mineral yang terdapat dalam meteorit yang jatuh ke bumi 4 miliar tahun lalu.

Kandungan mineral tersebut, menurut ahli, digunakan sebagai bahan utama untuk perkembangan kehidupan di planet kita.

Namun, kini ilmuwan percaya jika mineral penting pendukung kehidupan itu tak hanya dibawa oleh meteorit.

Mengutip Phys.org, Rabu (17/3/2021) peneliti dari Universitas Leeds menyebut bahwa mineral awalnya dibawa ke Bumi melalui miliaran sambaran petir.

Temuan ini pun menunjukkan, sambaran petir sama pentingnya dengan meteorit dalam melakukan fungsinya; memungkinkan kehidupan terwujud.

Penelitian yang dipimpin oleh Benjamin Hess itu juga menyebut bahwa kehidupan dapat berkembang di planet mirip Bumi melalui mekanisme yang sama asalkan memiliki kondisi atmosfer yang tepat.

Dalam studinya, peneliti mempelajari sampel fulgurite murni yang besar (batu yang terbentuk saat petir menyambar tanah).

Baca juga: Badai Luar Angkasa Hujani Bumi dengan Elektron

Sampel terbentuk ketika petir menyambar sebuah properti di Glen Ellyn, Illinois, Amerika Serikat tahun 2016.

Sampel tersebut kemudian disumbangkan ke departemen geologi Universitas Wheaton.

Peneliti awalnya tertarik meneliti bagaimana fulgurite terbentuk.

Tetapi mereka justru menemukan sejumlah besar mineral fosfor yang sangat tak biasa, disebut schreibersite.

Fosfor sendiri penting untuk kehidupan dan memainkan peran kunci dalam semua proses kehidupan, mulai dari pergerakan, pertumbuhan hingga reproduksi.

"Petir sering terjadi, menyiratkan bahwa fosfor yang dibutuhkan untuk asal mula kehidupan di permukaan Bumi tak hanya bergantung pada hantaman meteorit," ungkap Hess.

"Selama ini banyak yang berpendapat bahwa kehidupan di Bumi berasal dari permukaan air yang dangkal, mengikuti konsep 'kolam kecil hangat' yang terkenal dari Darwin," tambahnya.

Baca juga: Saat Medan Magnet Bumi Terbalik, Apa Dampaknya?

Tim peneliti memperkirakan bahwa mineral fosfor yang dibuat oleh sambaran petir melampaui mineral dari meteorit ketika bumi berusia sekitar 3,5 miliar tahun.

Ini merupakan usia fosil mikro paling awal yang diketahui, membuat sambaran petir menjadi signifikan dalam munculnya kehidupan di planet ini.

Selain itu, sambaran petir jauh lebih tidak merusak daripada hantaman meteor, yang berarti sambaran petir jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mengganggu jalur evolusi yang rumit di mana kehidupan dapat berkembang.

Dr Jason Harvey, Associate Professor Geokimia di Universitas Leeds menambahkan jika petir bukanlah peristiwa yang hanya terjadi satu kali.

Kalau kondisi atmosfer mendukung untuk menghasilkan petir, unsur-unsur penting untuk pembentukan kehidupan dapat dikirim ke permukaan planet.

"Ini berarti bahwa kehidupan seperti di bumi bisa muncul kapan saja," kata Harvey. (kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved