Kotoran Kelelawar 4.300 Tahun Bantu Ungkap Masa Lalu Bumi

Kotoran kelelawar atau guano berusia 4.300 tahun, ternyata mampu memberikan petunjuk mengenai masa lalu Bumi. Hal tersebut diketahui setelah ...

Editor: Muliadi Gani
FOTO: SHUTTERSTOCK
Kawanan kelelawar yang tidur terbalik 

Waktu itu sesuai dengan Periode Hangat Pertengahan (900-1300 M) ketika diperkirakan Amerika sangat kering.

Paku sterol tanaman lain ditemukan sekitar 1.350 SM, masa yang dikenal sebagai Periode Hangat Minoa.

Baca juga: Sumber Virus Corona dari Peternakan Satwa Liar

Kondisi yang lebih kering biasanya membuat hidup lebih sulit bagi serangga dan selama masa-masa tersebut kelelawar lebih sering makan buah-buahan.

"Kami menyimpulkan bahwa iklim masa lalu berdampak pada kelelawar," kata ahli biologi Lauren Gallant, dari Universitas Ottawa.

Penemuan menarik lainnya adalah perubahan komposisi karbon guano, yang kemungkinan berkorelasi dengan kedatangan tebu di Jamaika pada abad ke-15.

Tanda kimiawi dari aktivitas manusia seperti uji coba nuklir dan datangnya gas bertimbal juga dapat diamati.

Tanpa kita sadari, kelelawar lebih penting bagi ekosistem.

Mereka mengendalikan populasi serangga, menyerbuki bunga, dan menyebarkan benih.

Metode mempelajari gua adalah cara noninvasif dan efektif untuk mengetahui diet mereka dan memeriksa kesehatan mereka sepanjang sejarah.

Peneliti pun menyebut metode serupa juga dapat diterapkan di gua-gua lain di seluruh dunia sehingga dapat mengungkap banyak informasi mengenai iklim.

"Penelitian ini memberikan terobosan baru," kata Michael Bird, ahli geologi dari James Cook University, Australia, yang tak terlibat dalam studi ini.

Studi tentang kotoran kelelawar berusia 4.300 tahun ini telah dipublikasikan di Journal of Geophysical Research: Biogeosciences. (kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved