Sumber Virus Corona dari Peternakan Satwa Liar
Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang asal-usul virus corona SARS-CoV-2 yang memicu pandemi global telah keluar hari Selasa (30/3/2021)...
PROHABA.CO - Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang asal-usul virus corona SARS-CoV-2 yang memicu pandemi global telah keluar hari Selasa (30/3/2021) lalu.
Kendati demikian, ada laporan awal WHO yang didapat NPR.
Sebagaimana Dilansir NPR, Senin (29/3/2021), berdasarkan data yang didapat WHO, pasar grosir makanan laut di Huanan, Wuhan, bukanlah sumber asli wabah virus corona.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa teori yang mengatakan virus corona berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan adalah sesuatu yang sangat tidak masuk akal.
Temuan terbaru berdasarkan data, peternakan di Asia Tenggara dikaitkan dengan kasus infeksi Covid-19 yang menginfeksi manusia paling awal.
Oleh sebab itu, riset lanjutan di peternakan ini sangat diperlukan.
Dalam wawancara eksklusif bersama NPR minggu lalu, Peter Daszak, ahli ekologi penyakit yang ikut dalam investigasi selama dua minggu di Cina mencatat, pemasok peternakan satwa liar di pasar Wuhan yang sejak awal diidentifikasi sebagai asal virus corona, adalah titik awal pandemi.
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Tak Terdeteksi Tes PCR
Laporan WHO ini kemungkinan besar akan menimbulkan kontroversi.
Jamie Metzl, ahli virus yang bertugas di Komite Penasihat Rekayasa Genetika WHO menyebut, ini adalah riset investigasi yang sangat diwaspadai dan dikuratori.
Metzel termasuk di antara sekelompok ilmuwan yang menandatangi surat yang berisi hasil laporan studi di Cina yang terbit Selasa ini, tidak lengkap dan tidak akurat.
Dalam membahas hipotesis perihal peternakan satwa liar, Daszak mengatakan kepada NPR bahwa Cina menutup bisnis ini pada Februari 2020.
"Ini adalah sinyal kuat bahwa Pemerintah Cina menduga peternakan itu adalah jalur paling mungkin penularan virus corona dari kelelawar ke manusia di Wuhan," ungkapnya.
Peternakan satwa liar, termasuk yang ada di wilayah Yunnan, adalah bagian dari proyek unik yang telah dipromosikan oleh Pemerintah Cina selama 20 tahun.
"Mereka mengambil hewan eksotik, seperti musang, landak, trenggiling, anjing, rakun, dan tikus bambu lalu mereka biakkan di penangkaran," kata Daszak.
Baca juga: Cara Jitu Menghindari Varian Baru Virus Corona
"Cina mempromosikan pertanian satwa liar sebagai cara untuk mengentaskan penduduk pedesaan keluar dari kemiskinan," kata Daszak.
