Oknum Anggota DPRK Subulussalam Dipolisikan, Diduga Pukul Sopir Ketua DPRK
Seorang oknum anggota DPRK Subulussalam berinisial BM dilaporkan ke Mapolres Subulussalam atas dugaan penganiayaan...
PROHABA, SUBULUSSALAM - Seorang oknum anggota DPRK Subulussalam berinisial BM dilaporkan ke Mapolres Subulussalam atas dugaan penganiayaan.
Kapolres Subulussalam, AKBP Qori Wicaksono SIK yang dikonfi rmasi Prohaba, Jumat (16/7/2021), membenarkan adanya laporan polisi terhadap oknum anggota DPRK tersebut.
Menurut Kapolres AKBP Qori Wicaksono, pelapor berinisal B dan setelah ditelusuri nama lengkapnya adalah Barat Selian.
Sehari-hari ia bekerja sebagai sopir (driver) Ketua DPRK Subulussalam.
Kapolres AKBP Qori menjelaskan, pengaduan tersebut dilaporkan pada Selasa (13/7/2021) lalu.
“Memang benar, Selasa lalu ada seorang warga berinisial B yang datang ke mapolres melaporkan oknum anggota DPRK Subulussalam,” kata Kapolres AKBP Qori.
Berdasarkan keterangan pelapor, kasus itu bermula saat dia sedang duduk di ruang ketua DPRK.
Lalu oknum anggota DPRK tersebut memanggilnya dan langsung menanyai pelapor, "Kamu yang melapor ke Polres ya?"
Kemudian, BM meminta pelapor untukk masuk ke ruangan BM.
Baca juga: Sekdes Dipolisikan karena Diduga Perkosa Anak di Bawah Umur
Setelah masuk di ruangan, BM mengatakan kepada pelapor, "Kamu jangan ikut campur urusan politik jika tidak tahu politik!" Kemudian, lanjut Kapolres AKBP Qori, menurut pelapor sang oknum anggota DPRK berinisial BM itu memukulnya satu kali di lengan kiri pelapor.
Pemukulan itu, menurut pelapor, dilakukan pelaku menggunakan tangan kosong.
Atas kejadian tersebut, pelapor merasa keberatan dan melapor ke Mapolres Subulussalam.
Kini kasus dugaan penganiayaan tersebut sedang ditangani Sat Reskrim Polres Subulussalam.
Anggota Polres Subulussalam telah mengantar pelapor ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk diperiksa dan diambil visumnya.
Kasus ini pun, menurut Kapolres AKBP Qori Wicaksono, masih dalam tahap penyelidikan pihaknya.
Mereka masih mencari saksisaksi dalam peristiwa itu.
“Kami juga masih mencari saksi-saksi peristiwa dugaan penganiayaan tersebut.
Hasil keterangan saksi dan hasil visum nanti akan kami padukan dalam gelar perkara, apakah memenuhi unsur tindak pidana atau tidak,” terang Kapolres AKBP Qori.
Baca juga: Empat Santri Disekap Anggota DPRD dan Dilecehkan Oknum Kades Setelah Pulang dari Pesantren
Dikatakan Kapolres, semua warga berhak melapor ke pihak kepolisian dan polisi tidak bisa menolak laporan masyarakat.
"Tapi apakah nantinya laporan tersebut bisa ditingkatkan ke penyidikan atau tidak, tergantung hasil penyelidikan polisi.
Tentunya berdasarkan keterangan saksi-saksi dan hasil visum jika sudah keluar dari RSUD Subulussalam,” pungkas Kapolres AKBP Qori.
Secara terpisah, Barat Selian selaku pelapor yang dikonfi rmasi wartawan mengakui bahwa dia telah melaporkan oknum anggota DPRK Subulussalam berinisial BM ke polisi.
Berdasarkan keterangan Barat Selian, kejadian itu bermula ketika dia sedang sendirian duduk-duduk di ruang tunggu Ketua DPRK Subulussalam karena sang ketua tengah mengikuti rapat di ruang atas.
Nah, seketika oknum anggota DPRK berinisial BM melintas lalu memanggil Barat Selian.
Merasa tak ada persoalan di antara keduanya, Barat pun mendatangi BM.
Lalu, BM mengarahkan Barat ke ruang salah satu wakil pimpinan DPRK Subulussalam.
Setiba di ruang itu, Barat duduk sementara BM masih berdiri seraya menutup pintu.
Baca juga: Viral Dua Anggota Dewan Berkelahi Saat Sidang, Ternyata Pembahasan Pengelolaan CSR
Di dalam ruangan itu, kata Barat, BM mengeluarkan kata-kata agar dia tidak ikut campur dalam masalah politik.
“Kau Barat, kalau tidak paham politik jangan kau campuri.
Kamu salah satu yang mengadukan saya ke polres kan?” demikian antara lain pernyataan BM sebagaimana ditirukan Barat.
Karena merasa tak pernah melakukan hal-hal yang seperti disampaikan BM, Barat mengaku membela diri.
Dia pun mengatakan tidak ada ikut mengadukan BM ke Polres sebagaimana ditudingkan kepadanya.
Jika tak percaya, kata Barat, dia ajak BM langsung ke Polres Subulussalam untuk memastikan tudingan itu.
Tapi, lanjut Barat, sang oknum anggota DPRK itu langsung mengayunkan pukulan (tinju -red) ke dirinya.
Ada satu pukulan yang mengenai Barat dan dia mengaku hanya mengelak alias tidak membalas.
Di tengah kejadian itu, Barat mengaku sempat menanyai lagi apa kesalahan dia sebenarnya.
Baca juga: Anggota DPRA Nilai Medco tidak Komitmen Setelah Warga Kembali Keracunan Gas di Desa Panton Rayeuk T
Dia minta BM menunjukkan keselahannya dan mengajak membuktikannya ke polres.
Akhirnya, Barat berusaha ke luar ruangan seraya berteriak bahwa dia dianiaya oknum anggota DPRK.
Tak lama kemudian, pihak security pun berdatangan untuk melerai.
Barat sendiri hingga kini merasa bingung apa salah dia sebenarnya.
Dia memastikan tidak ada ikut-ikutan mengadukan BM ke polisi hingga timbul pertikaian keduanya.
Atas insiden ini, Barat mengaku merasa harga dirinya sudah diremehkan.
Padahal, kata Barat, selaku wakil rakyat dia merasa jika BM sebagai orang tua yang sejatinya mengayomi.
Karenanya, Barat pun memutuskan untuk menempuh jalur hukum dengan melaporkan insiden yang menimpa dirinya ke Polres Subulussalam.
“Saya merasa dihinakan karena peristiwa ini.
Padahal saya tidak ada masalah dengannya (BM-red). Makanya saya akan tetap menempuh jalur hukum, semoga ini diusut dengan adil,” ujar Barat. (lid)