Varian Mu, Varian Baru Virus Corona yang Diawasi WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali memantau munculnya varian baru virus corona bernama Mu, huruf ke-12 dari alfabet Yunani...

Editor: Muliadi Gani
FOTO: SHUTTERSTOCK
ILUSTRASI varian virus corona. WHO menetapkan nama baru varian virus corona menggunakan alfabet Yunani. Dimulai dari varian Alpha, Beta, Delta, Gamma, dan sebagainya. 

Menurut WHO, prevalensi varian Mu dalam infeksi Covid-19 global sebenarnya telah menurun sejak pertama kali terdeteksi, tapi prevalensi di Kolombia (39 persen) dan Ekuador (13 persen) secara konsisten meningkat.

Varian ini menyumbang kurang dari 0,1 persen dari semua infeksi Covid-19 global, tetapi wabah B.1.621 juga telah dilaporkan terdeteksi di beberapa bagian AS dan Eropa.

Laporan epidemiologi WHO mengatakan, data awal menunjukkan bahwa varian Mu tampaknya lebih resisten terhadap antibodi.

Tapi Dr Griffin mengatakan, tes laboratorium itu tidak memberikan gambaran lengkap tentang bagaimana kekebalan manusia bekerja di dunia nyata.

"Studi penetralisir itu sangat berguna, karena cukup mudah dilakukan dan cukup cepat, tetapi itu hanyalah bagian dari cerita, bukan keseluruhan cerita," katanya.

"Kita perlu melihatnya secara klinis. Sehingga, di dunia nyata, kita akan melihat apakah ada perubahan sifat, yang berarti vaksin benar-benar kehilangan kemanjurannya." WHO juga menjelaskan bahwa ini perlu diselidiki lebih lanjut dan Dr Griffin mengimbau agar warga Australia tak terlalu khawatir terhadap varian Mu.

Varian Mu adalah variants of interest kelima yang terdaftar di WHO.

Selain itu, ada empat varian yang lebih serius yang masuk dalam kategori variants of concern.

Kesembilan varian diberi nama dengan huruf alfabet Yunani yang berbeda.

Baca juga: Ditemukan 40 Varian Virus Corona Delta Plus yang Lebih Mudah Menular di India

Lima variants of interest adalah:

1. Eta, pertama kali terdeteksi di beberapa negara pada Desember 2020;

2. Iota, pertama kali terdeteksi di AS pada November 2020;

3. Kappa, pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020;

4. Lambda, pertama kali terdeteksi di Peru pada Desember 2020;

5. Mu, pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari 2021.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved