Varian Mu, Varian Baru Virus Corona yang Diawasi WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali memantau munculnya varian baru virus corona bernama Mu, huruf ke-12 dari alfabet Yunani...

Editor: Muliadi Gani
FOTO: SHUTTERSTOCK
ILUSTRASI varian virus corona. WHO menetapkan nama baru varian virus corona menggunakan alfabet Yunani. Dimulai dari varian Alpha, Beta, Delta, Gamma, dan sebagainya. 

PROHABA.CO - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali memantau munculnya varian baru virus corona bernama Mu, huruf ke-12 dari alfabet Yunani.

Disebutkan WHO dalam buletin pandemi mingguannya, Selasa (31/8/2021), Mu secara ilmiah dikenal sebagai B.1.621 dan telah diklasifi kasikan sebagai variant of interest (VoI).

Varian Mu pertama kali terdeteksi di Kolombia pada awal tahun 2021.

Sejak terdeteksi, varian ini telah dilaporkan di beberapa bagian Amerika Selatan dan Eropa. Badan kesehatan global mengatakan, varian Mu memiliki mutasi yang menunjukkan risiko resistensi terhadap vaksin Covid-19.

Namun, para ilmuwan masih mempelajari lebih lanjut untuk memahami varian Mu dengan lebih baik.

Meski demikian, varian Mu tampaknya tak terlalu mengkhawatirkan seperti varian Delta.

Hingga saat ini, varian itu hanya menyumbang sebagian kecil dari kasus global.

Berikut ini yang perlu diketahui tentang strain Mu dari SARS-CoV-2. Apa itu varian Mu? Varian Mu dari Covid-19 yang juga dikenal sebagai varian B.1.621 pertama kali terdeteksi di Kolombia pada bulan Januari dan sekarang telah terdaftar sebagai salah satu dari lima variants of interest yang dikategorikan oleh WHO.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Pintu Masuk Virus Corona ke Sel Manusia

Itu berarti, bahwa sementara WHO menganggapnya layak untuk pemantauan khusus. Varian Mu dipandang sebagai masalah potensial yang lebih kecil daripada strain Delta atau Alpha dari virus SARS-CoV-2, yang telah ditetapkan sebagai varian yang menjadi perhatian (variants of concern) karena virulensinya yang meningkat.

Ini adalah varian pertama yang masuk dalam kategori variants of interest yang ditambahkan ke daftar sejak Juni, ketika varian Lambda dimasukkan dalam daftar.

Melansir ABC News, menurut laporan epidemiologi terbaru WHO, varian Mu telah terdaftar sebagai varian "menarik", karena memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan, yang perlu dipelajari lebih lanjut.

Paul Griffin, seorang ahli penyakit menular dari Mater Health Services dan University of Queensland, mengatakan, para ahli kesehatan terus-menerus mencari varian yang mungkin lebih mudah menginfeksi orang yang divaksinasi, melalui mutasi pada protein lonjakan virus.

"Jika protein lonjakan itu berubah secara signifi kan, maka pasti ada potensi vaksin Covid-19 bekerja kurang baik," katanya.

"Kami pikir akan ada waktu di mana itu menjadi sangat mungkin, tetapi kami belum benar- benar melihatnya," imbuh Griffin.

WHO menekankan, bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efek varian Mu, tetapi Dr Griffin mengatakan, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa Mu cocok sebagai varian pelarian.

Baca juga: Virus Marburg yang Sangat Menular Kini Muncul Lagi

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved