Internasional

Taliban Gunduli dan Cambuk Para Pecandu Narkoba, Bagian dari Proses Rehabilitasi

Gambar-gambar mengejutkan muncul dari tempat pengobatan (rehablitasi) para pencandu narkoba di Afghanistan setelah pengambilalihan oleh Taliban...

Editor: Muliadi Gani
FOTO: AP
Pengguna narkoba yang ditahan selama serangan Taliban digunduli dan dibawa ke kamar mereka di bangsal detoksifikasi ‘Rumah Sakit Medis Avicenna untuk Perawatan Narkoba’ di Kabul, Afghanistan, Sabtu (2/10/2021). Para pecandu narkoba itu juga dicambuk. Taliban menggunakan metode kekerasan untuk mengurangi pecandu narkoba di negara itu. 

PROHABA.CO, KABUL - Gambar-gambar mengejutkan muncul dari tempat pengobatan (rehablitasi) para pencandu narkoba di Afghanistan setelah pengambilalihan oleh Taliban.

Gambar menunjukkan pencandu Afghanistan dengan kepala dicukur yang ditangkap oleh militan dan berbaris ke tempat rehabilitasi.

Gambar-gambar suram dari Rumah Sakit Medis Avicenna untuk Perawatan Narkoba di Kabul itu mengungkapkan penderitaan yang dihadapi para pencandu narkoba sekarang, setelah Taliban mengambil kembali kendali atas Afghanistan.

Pada malam hari, polisi memeriksa ibu kota untuk mencari ratusan pria tunawisma yang kecanduan heroin dan metamfetamin.

The Sun melaporkan pada Kamis (7/10/2021), orang-orang itu ditangkap, dipukuli, dan dibawa secara paksa ke pusat-pusat perawatan.

Selama akhir pekan, sekelompok polisi menggerebek sarang narkoba di bawah jembatan di daerah Guzargah.

Saat itu 150 orang ditangkap dan dibawa ke kantor polisi distrik di mana semua barang milik mereka, termasuk dompet dan cincin, dibakar dalam tumpukan.

Menjelang tengah malam para pencandu, yang bermata muram dan tubuh seperti kerangka, diarak ke pusat perawatan yang dulunya merupakan pangkalan militer AS.

Pangkalan militer AS itu memang sudah diubah menjadi rumah sakit perawatan kecanduan obat sejak 2016.

Baca juga: Liput Unjuk Rasa Perempuan, Taliban Tahan dan Aniaya Dua Jurnalis Afghanistan

Metode kekerasan

Sesampainya di sana, para pencandu ditelanjangi dan dimandikan sebelum kepalanya dicukur.

"Di sini, program perawatan 45 hari dimulai," kata Dr Wahedullah Koshan, kepala tim psikiater.

Para pria akan dipaksa untuk menjalani pemulihan, dengan perawatan medis yang sangat minim untuk membantu mereka mengurangi ketidaknyamanan atau rasa sakit.

Dokter di rumah sakit mengungkapkan bahwa pencandu narkoba menderita berbagai bentuk penyakit mental.

Mereka duduk di dinding batu dengan tangan terikat dan disuruh mengendalikan diri atau menghadapi cambukan yang lebih brutal.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved