Gajah Masuk Kebun Warga, Ternyata Butuh Pertolongan

Seekor gajah sumatera liar masuk ke perkebunan warga di Desa Pontian Mekar, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau ...

Editor: Muliadi Gani
Foto kiriman warga
ILUSTRASI - Gajah liar terekam kamera milik warga berkeliaran di Kampung Jalung, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, Kamis (5/8/2021) 

PROHABA.CO, PEKANBARU - Seekor gajah sumatera liar masuk ke perkebunan warga di Desa Pontian Mekar, Kecamatan Lubuk Batu Jaya, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.

Setelah diperiksa, gajah tersebut ternyata sakit dan butuh pertolongan.

Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau turun memberikan pengobatan bersama Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) dan Yayasan TNTN.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BBKSDA Riau Fifin Arfiana Jogasara mengatakan, gajah liar yang sakit ini berjenis kelamin betina, dan diperkirakan berusia sekitar 30 tahun.

"Gajah ini dalam kondisi kurus, nafsu makan kurang, dan mengalami peradangan atau pembengkakan dan luka terbuka pada bagian organ reproduksi luar yang sudah ada larva atau ulat di bagian luka tersebut," kata Fifin
Kamis (28/10).

Ia menjelaskan, gajah seberat lebih kurang 2 ton dan tinggi 217 sentimeter ini ditemukan pada Kamis (21/10).

Satwa dilindungi itu ditemukan sedang masuk ke kebun sawit masyarakat Desa Pontian Mekar.

Laporan ini diterima BBKSDA Riau dari anggota TNI Intel Kodim 0302/Indragiri Hulu.

Keesokan harinya, Tim Resor Kerumutan Selatan datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan lapangan.

Tim bersama kepala desa Pontian Mekar dan masyarakat menemukan seekor gajah dewasa yang kurus dan dalam kondisi lemas.

Di sekitar lokasi tampak muntahan gajah berupa batang dan pelepah sawit yang pernah dimakan.

Baca juga: Polisi Ringkus 11 Tersangka Pembunuh Lima Ekor Gajah, Pertama yang Terungkap di Aceh Jaya

Baca juga: Dua Bungkus Diduga Racun Ditemukan pada Lambung Gajah Mati di Aceh Timur

Tim segera melaporkan hasil investigasi lapangan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar tidak melakukan tindakan buruk terhadap gajah.

Selanjutnya, tim medis BBKSDA Riau dikerahkan ke lokasi untuk pengobatan gajah.

Sementara itu, tim di lapangan bersama masyarakat melakukan penjagaan dan pemantauan terhadap satwa tersebut sambil menunggu tim medis datang.

"Pada Sabtu (23/10), tim medis BBKSDA Riau dan tim Balai TNTN segera melakukan pengobatan, setelah sebelumnya dilakukan pembiusan," kata Fifin.

Upaya yang dilakukan adalah pembersihan luka dan pemberian obat topikal pada daerah luka.

Kemudian pengambilan sampel darah untuk mengetahui kondisi kesehatan gajah secara umum, dan sampel darah akan dikirim ke laboratorium.

Setelah dilakukan pengobatan, tim medis segera menyadarkan satwa dan melepasliarkan kembali ke habitatnya, sambil melakukan pemantauan dan pengamatan untuk mengetahui kondisi selanjutnya.

Hasilnya, gajah terlihat bergerak lebih gesit dibandingkan sebelum pengobatan.

Pada Senin (25/10) kemarin, tim Yayasan TNTN Desa Lubuk Kembang Bunga berpatroli untuk mengetahui kondisi gajah betina yang telah diobati.

"Akan tetapi, tim tidak menjumpai tanda-tanda terbaru dari gajah liar tersebut dari titik pengobatan," sebut Fifin.

Berdasarkan informasi warga, gajah liar tersebut sudah mengarah ke hutan yang tersisa di kawasan TNTN. Selanjutnya, tim akan melakukan pemantauan kembali untuk memastikan gajah tersebut benar-benar pulih dan aman, serta kembali ke habitatnya di kawasan TNTN.(kompas.com)

Baca juga: Diinjak Gajah, Korban Sempat Kritis dan Jalani Perawatan Belasan Jam, Akhirnya Meninggal Dunia

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved