Internasional
Protes Antikudeta Sudan, Lima Demonstran Tewas
Komite Pusat Dokter Sudan melaporkan, sebanyak lima demonstran tewas dalam aksi protes pro-demokrasi di Sudan pada Sabtu (13/11) ...
PROHABA.CO, KHARTOUM - Komite Pusat Dokter Sudan melaporkan, sebanyak lima demonstran tewas dalam aksi protes pro-demokrasi di Sudan pada Sabtu (13/11).
Dari kelima korban tewas tersebut, empat orang tewas karena luka tembak sedangkan satunya tewas karena tersedak gas air mata selama bentrokan dengan pasukan keamanan.
Di kota-kota seluruh Sudan, puluhan ribu orang masih turun ke jalan untuk menggelar aksi protes anti-kudeta sebagaimana dilansir BBC.
Polisi Sudan mengatakan, mereka hanya menggunakan kekuatan minimum untuk menahan aksi demonstrasi.
Televisi pemerintah melaporkan, 39 polisi terluka parah dalam bentrokan tersebut.
Kekerasan mematikan itu terjadi beberapa hari setelah dewan penguasa yang dipimpin militer diumumkan.
Panglima Militer Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan ditunjuk sebagai kepala dewan penguasa pada Kamis (11/11).
Burhan telah menanggalkan lengan sipil dari perjanjian pembagian pemerintahan, menangkap para pemimpin sipil, dan menyatakan keadaan darurat bulan lalu.
Pengambilalihan kekuasaan yang dilakukan militer Sudan pada 25 Oktober tersebut mengundang kecaman internasional.
Baca juga: Kudeta Sudan, 7 Tewas dan 140 Orang Terluka
Baca juga: Terbukti Membunuh Demonstran pada 2019, Pengadilan Sudan Hukum Mati Seorang Perwira
Baca juga: Taiwan Siap Perang untuk Melawan Cina
Para pengunjuk rasa akhirnya turun ke jalan sejak saat itu.
Mereka menuntut pemerintah militer mundur dan mengizinkan transisi damai ke pemerintahan sipil.
Aksi protes yang digelar pada Sabtu terus berlanjut meski kehadiran pasukan keamanan yang ketat.
Demonstrasi juga digelar di luar negeri, termasuk di Paris dan Berlin.
AFP melaporkan, pengunjuk rasa di ibu kota Sudan, Khartoum, berteriak menolak kekuasaan militer dan menuntut dewan penguasa yang dipimpin militer dibubarkan.
Selain lima orang tewas, Komite Pusat Dokter Sudan juga melaporkan bahwa ada banyak orang yang terluka dalam aksi protes.
Petugas medis menambahkan, pasukan keamanan telah menyerbu sebuah rumah sakit di kota Omdurman dan menahan beberapa orang yang terluka.
Kedutaan AS di Khartoum mengutuk kekerasan di Sudan.
Mereka menyebut adanya penggunaan kekuatan yang berlebihan terhadap warga yang berdemonstrasi untuk kebebasan dan demokrasi.(kompas.com)
Baca juga: Lapor Tiga Rekannya Curi Kendaraan Dinas, Aipda A Dimutasi
Baca juga: Enam Pemuda Bener Meriah Jadi Tersangka Perusak Fasilitas Negara
Baca juga: Update Covid-19 Global 12 November 2021 Siang: Kematian Akibat Corona Lampaui 5 Juta Jiwa