Varian Omicron
Varian Omicron Masuk Indonesia, Epidemiolog Ingatkan Penularannya Jauh Lebih Cepat dari Varian Delta
Selain temuan kasus konfirmasi varian Omicron, Kementerian Kesehatan juga mengidentifikasi adanya 5 kasus probable Omicron.
PROHABA.CO - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyampaikan temuan satu kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
Kasus tersebut didapatkan dari pemeriksaan mendalam pada hasil sampel petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet Jakarta, yang sebelumnya dinyatakan positif.
Ia juga menyatakan terdapat kasus probable, yakni kemungkinan kasus Omicron pada lima orang di Wisma Atlet.
Dua orang di antaranya adalah WNI, dan tiga yang lainnya WNA.
Semua orang dengan kasus probable ini sudah dikarantina secara ketat.
Lantas, bagaimana tingkat keparahan dari varian Omicron?
Baca juga: Mendagri Minta Kepala Daerah di Aceh Tangkal Hoaks Soal Vaksin
Baca juga: Mendagri Minta Pemda Se-Aceh Tingkatkan Capaian Vaksinasi Hingga 70 Persen
Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menjelaskan, semua varian Covid-19 mempunyai gejala yang sama.
Menurut Budiman, sebagian besar pasien Covid-19 mengalami gejala ringan dan sedang.
"Kalau yang harus dipahami, apapun variannya, gejala ini sama."
"(Gejala) 80 persen ringan-sedang, mau itu Alpha, Beta, Delta sampai Omicron saat ini," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (16/12/2021).
"Artinya ada 20 persen orang ke rumah sakit, yaitu orang yang bukan hanya semuanya harus komorbid, bisa saja biasa-biasa saja," jelas dia.
Budiman lalu mengingatkan, varian Omicron lebih cepat menular daripada varian Delta.
Meski Indonesia sudah pernah mengalami dampak varian Delta, masyarakat harus tetap waspada.
"Namun, yang membuat kita sangat hati-hati, Omicron ini dalam kecepatan penularannya jauh lebih cepat dari Delta," ungkapnya.
"Kita kan sudah mengalami dampak Delta. Jangankan lebih dari Delta, sama saja kita sudah mengalami dampaknya seperti apa," sambungnya.