Varian Omicron
Varian Omicron Masuk Indonesia, Epidemiolog Ingatkan Penularannya Jauh Lebih Cepat dari Varian Delta
Selain temuan kasus konfirmasi varian Omicron, Kementerian Kesehatan juga mengidentifikasi adanya 5 kasus probable Omicron.
Epidemiolog ini berujar, mayoritas masyarakat kini sudah memiliki imunitas tubuh yang kuat.
Kondisi ini berbeda saat Indonesia menghadapi varian Delta beberapa bulan lalu.
"Hal yang membuat kenapa Omicron ini terlihat seperti tak terlalu hebat seperti Delta awal-awal, ini karena mayoritas jumlah orang yang memiliki imunitas sudah banyak."
"Baik karena vaksinasi, baik karena terinfeksi (Corona)," lanjut Budiman.
Omicron Terdeteksi di Indonesia
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengumumkan temuan kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia pada Kamis (16/12/2021).
Kasus pertama omicron ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan berinisial N yang bekerja di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
“Kementerian Kesehatan telah mendeteksi seorang pasien terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember."
"Data-datanya sudah kita konfirmasikan ke GISAID dan telah dikonfirmasi kembali dari GISAID bahwa memang data ini data sequencing Omicron,” ujarnya dalam keterangan pers, yang dikutip dari laman Kemenkes.
Budi merinci para petugas kebersihan Wisma Atlet diambil sampel rutin pada 8 Desember 2021.
Hasil pemeriksaan keluar pada 10 Desember 2021, dan didapati 3 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Ketiga sampel selanjutnya dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS).
Hasil pemeriksaan sampel keluar pada 15 Desember dan didapati 1 dari 3 sampel terkonfirmasi positif varian Omicron.
“Ada 3 petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet yang positif PCR-nya, tapi yang terkonfirmasi positif Omicron adalah satu orang,” kata Menkes.
Seluruhnya kini telah menjalani karantina di Wisma Altet.