Tahukah Anda
Mengapa Vaksin Disuntikkan ke Lengan?
Pemberian vaksin bertujuan untuk memperkenalkan sistem kekebalan tubuh pada antigen, bagian spesifi k dari organisme penyebab penyakit yang digunakan
PROHABA.CO - Pemberian vaksin bertujuan untuk memperkenalkan sistem kekebalan tubuh pada antigen, bagian spesifi k dari organisme penyebab penyakit yang digunakan tubuh untuk mengidentifi kasi virus yang menyerang.
Vaksinasi biasanya dilakukan dengan penyuntikan di bagian lengan atas, sebagaimana pemberian vaksin Covid-19.
Lantas, mengapa vaksin disuntikkan ke lengan? Mengapa tidak di lemak tepat di bawah kulit atau di pembuluh darah?
Dilansir dari ABC News, ada beberapa alasan yang menjelaskan mengapa vaksin sebaiknya disuntikkan ke otot lengan atas.
Berikut penjelasannya:
1. Kekuatan otot Dr Joanna Groom, peneliti imunologi di Walter and Eliza Hall Institute, mengatakan, tidak seperti lapisan lemak di bawah kulit, otot memiliki suplaidarah yang sangat baik untuk membantu menyebarkan vaksin.
Otot mengandung dan merekrut sel-sel kekebalan yang disebut sel dendritik, yang mengambil antigen dengan cepat dan menempelkannya di permukaannya.
Baca juga: Simak Berikut Alasan 2,5 Juta Warga Yang Diminta Vaksinasi Ulang
Sel dendritik kemudian bermigrasi ke kelenjar getah bening yang merupakan tempat pertemuan untuk sistem kekebalan tubuh.
Di kelenjar getah bening, sel dendritik bertemu sel T dan sel B, sel darah putih yang membantu mempertahankan tubuh dari patogen tertentu.
Sebuah sel dendritik akan menunjukkan antigen ke sel T dan B hingga menemukan sel yang mengenali antigen tersebut.
Kemudian, sel memberi mereka sinyal untuk berkembang biak dan, dalam kasus sel B, mulai membuat antibodi.
“Dalam kasus vaksin COVID-19, amplifi kasi itu berarti mereka dapat memblokir protein lonjakan SARS-CoV-2 sehingga virus tidak bisa lagi masuk ke dalam sel,” jelas Dr Groom.
2. Lebih aman Otot memiliki sedikit jaringan Goldilocks untuk membagikan vaksin ke sel-sel kekebalan tubuh dengan tidak terlalu lambat, tetapi juga tidak terlalu cepat.
Baca juga: Rencananya Vaksin Merah Putih Digunakan Untuk Anak Usia 3-6 Tahun Dan Vaksin Booster
Selain menyediakan kumpulan sel dendritik yang siap pakai, otot bertindak sebagai “deposit” sehingga vaksin dapat bertahan beberapa saat dan digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Dengan demikian, kata Dr Groom, cara ini diperkirakan menghasilkan aktivasi sistem kekebalan yang maksimal.
Sementara itu, vaksin yang disuntikkan langsung ke aliran darah rentan hancur.
“Ada sel-sel kekebalan nonspesifi k lain yang dapat membersihkan vaksin dan menurunkannya sebelum memiliki kesempatan untuk mencapai kelenjar getah bening,” kata Dr Groom.
“Oleh sebab itu, vaksin tidak memiliki kesempatan untuk membagikan informasi ini dengan sel B dan T.”
3. Efek samping yang lebih ringan Selain lebih mudah dilakukan, menyuntikkan vaksin ke otot juga memiliki sedikit efek samping yang parah.
Baca juga: Omicron Merebak, IDI Minta Masyarakat Segera Vaksin ‘Booster’
Secara keseluruhan, menyuntikkan vaksin ke otot menyebabkan peradangan lebih sedikit daripada vaksin di pembuluh darah.
Sebagian besar vaksin terdiri atas dua bagian, yakni bagian antigen spesifi k virus dan zat yang menciptakan respons imun yang lebih kuat yang disebut adjuvant.
“Adjuvant terkadang dapat menyebabkan peradangan secara keseluruhan, lebih melalui rute intravena daripada ketika berada di jaringan,” jelas Dr Groom.
“Otot membantu melokalisasi setiap reaksi merugikan dan meminimalkannya, jadi lebih aman.
” Dr Groom mengatakan, efek samping umum dari vaksinasi intramuskular mungkin benar-benar menyakitkan selama beberapa hari, tapi ini adalah tanda bahwa sistem kekebalan tubuh melakukan tugas yang seharusnya. (Kompas. com)
Baca juga: Sudah Vaksin Dua Kali Joshua Suherman Bersama Istri Positif Covid-19
Baca juga: Usai Dicap Playboy, Billy Syahputra Kini Mulai Selektif Cari Pasangan
Baca juga: Perubahan Iklim Sebabkan Para Gadis Zimbabwe Jadi Pekerja Seks