Pria Bawa Celurit di Sumenep Tewas Ditembak

Sebuah video memperlihatkan seorang pria tewas ditembak viral di media sosial. Dalam video berdurasi 30 detik, pria yang ditembak itu memakai jaket

Editor: Muliadi Gani
istimewa
Potongan video viral aksi penembakan pria pembawa Celurit di Sumenep oleh anggota Polres Sumenep. 

PROHABA.CO, SUMENEP - Sebuah video memperlihatkan seorang pria tewas ditembak viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 30 detik, pria yang ditembak itu memakai jaket warna gelap, helm putih, terkapar sambil memegang senjata tajam berupa celurit.

Pria itu diketahui bernama Herman, warga Dusun Polay Timur, Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Sebelum terkapar, Herman terlihat berjalan mendekati pria memakai kaus merah diduga polisi.

Herman hendak menyerang polisi dengan celurit.

Namun, pria yang memakai kaus merah itu segera melumpuhkan Herman dengan satu tembakan.

Setelah Herman terkapar, tiga pria diduga polisi mendekati Herman.

Herman tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Baca juga: Delapan Pekerja PT PPT Tewas Ditembak KKB, Satu TNI Luka

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, Minggu (13/3).

Kepala Seksi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti menjelaskan, Herman telah diberi peringatan untuk meletakkan celuritnya.

Namun, Herman terus mengacungkan celurit dan hendak menyerang polisi.

Sehingga, polisi melumpuhkan Herman.

“Herman tidak memedulikan imbauan polisi sehingga ada tindakan terukur untuk dilumpuhkan.

Ia tewas dalam perjalanan ke rumah sakit,” kata Widiarti saat dihubungi, Senin (14/3).

Hendak rampas motor warga Salah satu warga yang menyaksikan peristiwa tersebut, Sunardi menyebut,

Herman hendak merampas motor seorang perempuan menggunakan senjata tajam.

Baca juga: Gegara Dendam, 2 Warga Ditembak di Dalam Rumah

Perempuan itu berteriak karena ketakutan dan terancam.

Salah satu warga kemudian menghubungi polisi.

Polisi yang tiba ke lokasi kejadian lalu melumpuhkan Herman.

“Sepertinya pria yang ditembak polisi itu punya gangguan jiwa.

Kabar dari keluarganya juga begitu,” ujar Sunardi melalui telepon.

Diduga stres

Sedangkan paman Herman, Abdul Jalil menjelaskan, keponakannya itu terlihat stres seminggu terakhir.

Ia belum mengetahui penyebab pasti Herman stres.

Baca juga: Pasien Delta Empat Kali Lebih Berisiko Meninggal Dibanding Terpapar Omicron

Bahkan, Herman sering membawa celurit ke mana-mana.

Ia menduga Herman juga dipengaruhi minuman beralkohol.

“Sudah dinasihati agar jangan keluyuran, tapi dia tetap keluyuran sambil membawa celurit,” ungkap Jalil melalui ponsel.

Jalil telah menghubungi ibu Herman yang berada di Malaysia.

Jalil meminta izin untuk memasung Herman agar tidak keluyuran dan mengganggu orang lain.

Ibu Herman pun menyetujui usul itu.

Namun, sebelum rencana itu dilakukan, Herman tewas.(kompas.com)

Baca juga: Asyik Pacaran, Polisi Gadungan di Sumsel Ditangkap

Baca juga: Pengadilan Resmi Melarang Hijab di Sekolah Selatan India

Baca juga: Ukraina : Perang akan Berakhir dalam 2-3 Bulan Lagi saat Rusia Kehabisan Sumber Daya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved