Dwi Dahlia, WNI yang Dituduh AS Jadi Fasilitator Pendanaan ISIS
Amerika Serikat (AS) melalui Departemen Keuangan memberikan sanksi kepada lima Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga jadi fasilitator pendanaan ...
Heryadi juga meminta sumbangan untuk para pemudik dan keluarganya.
Pada 24 Juni 2020, pihak berwenang Indonesia memvonis Heryadi atas tuduhan terlibat terorisme.
Fasilitator ISIS yang lain, Ari Kardian, sebelumnya didakwa oleh otoritas Indonesia karena memfasilitasi perjalanan WNI ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Dwi Dahlia Susanti, Rudi Heryadi dan Ari Kardian diduga saling bertaut karena memberikan dukungan finansial atau material di gerakan ISIS.
Kaki tangan Susanti?
Dalam berbagai kesempatan dalam laporan tersebut, Muhammad Dandi Adhiguna, seorang fasilitator pendanaan ISIS diduga memberikan bantuan kepada Susanti, termasuk dalam hal keuangan dan operasional.
Adhiguna juga yang memberikan nasihat kepada Susanti tentang penggunaan rekening bank pribadinya.
Pada akhir tahun 2021, Adhiguna mengisi formulir pendaftaran untuk bergabung dengan ISIS dan mengirimkannya ke Susanti.
Dini Ramadhani disebut beberapa kali memberikan bantuan keuangan kepada Susanti.
Baca juga: Polisi Tangkap 8 Orang Pembegal 2 Anggota TNI di Kebayoran Baru
Muhammad Dandi Adhiguna dan Dini Ramadhani terkena hukum sanksi karena disebut telah membantu, mensponsori, atau memberikan dukungan finansial, material, atau teknologi secara material untuk, atau barang atau jasa kepada atau untuk mendukung kegiatan dari Susanti.
Dalam laporan tersebut juga disebutkan sanksi kepada lima WNI tersebut, yakni pembekuan segala aset yang ada di seluruh wilayah Amerika hingga soal larangan berkomunikasi dengan mereka.
"Amerika Serikat sebagai bagian dari Koalisi Global untuk Memerangi ISIS, berkomitmen untuk mencegah ISIS menghimpun dan memindahkan dana lintas yurisdiksi," kata Brian Nelson, Wakil Menteri Keuangan AS untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Selasa (10/5/2022).
Profil 5 orang yang dijatuhi sanksi AS Dalam keterangan tersebut dijelaskan, lima orang tersebut saling berafiliasi.
Bahkan secara langkap dituliskan tentang tanggal lahir, beserta nomor paspor mereka.
Berikut profil singkatnya berdasarkan situs resmi Depkeu Amerika Serikat.