Berita Pidie
Puluhan Bus Sekolah Sering Mogok di Pidie
Bus sekolah itu merupakn bantuan pascatsunami dari Kementerian Perhubungan RI dan Gubernur Aceh pada tahun 2006 hingga 2010
SIGLI - Puluhan bus sekolah di Pidie sering mogok akibat usia angkutan umum itu sudah tua.
Bus sekolah itu merupakn bantuan pascatsunami dari Kementerian Perhubungan RI dan Gubernur Aceh pada tahun 2006 hingga 2010.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pidie, Jufrizal MSi kepada Serambi, Senin (23/5/2022), mengatakan, saat ini, tercatat 29 bus untuk membantu siswa miskin mengantar ke sekolah di pedalaman kecamatan di Pidie masih beroperasi.
Padahal, kondisinya sering rusak.
Menurutnya, bus sekolah tersebut usianya sudah tua lantaran hasil pengadaan setelah tsunami pada tahun 2006 hingga 2010.
Bus itu bantuan Kemenhub RI dan Gubernur Aceh.
Bus sekolah tersebut tidak dibeli menggunakan APBK Pidie.
" Total bus sekolah di Pidie 33 unit.
Saat ini, tiga bus sekolah sudah dilelang Bagian Pengelolaan Keuangan dan Aset Pidie.
Baca juga: Bus Sekolah Terbalik, Puluhan Siswa Cedera
Baca juga: KPK Periksa Istri Eks Dirjen Keuangan Daerah soal Suap Dana PEN
Sementara satu lagi bus sekolah yang beraktivitas di Kecamatan Glumpang Tiga telah rusak, yang kini diparkir di Dishub Pidie," jelasnya.
Ia menjelaskan, bus itu untuk mengantar anak sekolah dengan ongkos Rp 1.000 per orang, dengan rute jauh maupun dekat.
Namun, sejak harga BBM naik, sebagian sopir ada juga mengambil ongkos bus Rp 2.000 per orang.
Kata Jufrizal, untuk penggunaan bus sekolah yang dipakai untuk mengantar rombongan masyarakat bisa dilakukan, dengan syarat tidak mengganggu antivitas antar jempu anak sekolah.
Namun, jika mengganggu anak sekolah, maka bus dilarang mengantar rombongan warga.
"Dengan mengantar rombongan sekolah, saya rasa ongkos sewa bus itu bisa digunakan untuk membeli ban," jelasnya.
Menurtu Kadishub Jufrizal, untuk honor sopir bus sekolah dibayar Rp 1.200.000 per orang per bulan dengan sumber dana dari APBK Pidie.
Sedangkan untuk pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2021 dari bus sekolah berhasil dikumpulkan melampaui target.
Di mana PAD dari bus sekolah ditargetkan Rp 200 juta.
" Meski kondisi bus sekolah memprihatinkan, tapi kita tetap mengejar PAD," pungkasnya.
Dua Kecamatan tak Dilayani
Di sisi lain, Kepala Dinas Perhubungan Pidie, Jufrizal mengungkapkan, saat ini, tercatat 29 bus sekolah masih beraktivitas mengantar anak sekolah di pedalaman di kecamatan di Pidie.
Sehingga, adanya dua kecamatan tidak dilayani lagi untuk mengantar anak sekolah.
Adalah Kecamatan Glumpang Tiga dan Geumpang.
Sementara ntuk Kecamatan Mane dan Tangse serta kecamatan lainnya, saat ini masih beroperasi bus sekolah.
" Kalau untuk pengadaan bus sekolah menggunakan APBK Pidie, kan kekurangan dana.
Apalagi masih covid-19.
Mudah-mudahan ada lagi bantuan bus sekolah dari Kemenbud RI," ujarnya. (naz)
Baca juga: Mayat Tanpa Identitas Mengapung di Sungai Alas Natam Baru Agara
Baca juga: Selingkuh dengan Pramugari di Hotel, Pilot Digerebek Istri