Tahukah Anda
Bahan Kimia Baru Sangat Reaktif Ditemukan di Atmosfer Bumi
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa jutaan ton bahan kimia baru yang sangat reaktif yang disebut hidrotrioksida, dapat bertahan di atmosfer Bumi ...
Atom oksigen ekstra juga membuat banyak jenis peroksida sangat mudah terbakar, dan terkadang digunakan sebagai komponen bahan bakar roket.
Baca juga: NASA Temukan Planet yang Disebut Mirip “Neraka”
Dalam tahap lebih lanjut, dikarenakan memiliki tiga atom oksigen yang melekat satu sama lain, membuat hidrotrioksida lebih reaktif dibandingkan peroksida, yang secara kimia ditulis sebagai ROOOH, di mana R merupakan gugus terikat apa pun seperti gugus karbon.
Sementara diketahui peroksida dapat terbentuk dari reaksi kimia di atmosfer, sebelumnya tak diketahui bahwa hidrotrioksida juga dapat terbentuk di sana, meskipun dalam waktu yang realatif singkat sebelum terurai menjadi bahan kimia yang kurang reaktif.
Dalam studi terbaru, peneliti memperkirakan sekitar 11 juta ton (10 juta metriks ton) hidrotrioksida, yakni bahan kimia baru yang terbentuk di atmosfer Bumi setiap tahun sebagai produk dari salah satu reaksi paling umum,
seperti oksidasi isoprena, zat yang diproduksi banyak tanaman dan hewan, yang merupakan komponen utama karet alam.
Hal ini diduga menjadi penyebab peningkatan hidrogen di atmosfer yang dijelaskan para ilmuwan dalam studi baru.
Para peneliti memperkirakan, sekitar 1 persen isoprena yang dilepaskan ke atmosfer membentuk hidrotrioksida dan dihasilkan dari reaksi ini dalam konsentrasi yang sangat rendah,
sekitar 10 juta molekul hidrotrioksida dalam sentimeter kubik atmosfer, yang hanya merupakan jejak sangat samar.
“Kami sangat senang dapat menunjukkan (hidrotrioksida) ada di sana dan hidup cukup lama untuk kemungkinan besar penting di atmosfer,”
papar penulis utama studi Torsten Berndt, seorang ahli kimia atmosfer di Institut Leibniz untuk Penelitian Troposfer (TROPOS) di Leipzig, Jerman.
Baca juga: Astronom Temukan Planet yang Diklaim Layak Huni
Eksperimen atmosfer Berndt memimpin eksperimen laboratorium penelitian di TROPOS untuk menemukan apakah hidrotrioksida sebenarnya dihasilkan oleh reaksi kimia di atmosfer,
sedangkan tim Universitas Kopenhagen mempelajari aspek teoretis tentang bagaimana hidrotrioksida terbentuk.
Para ilmuwan menggunakan spektrometri massa yang sangat sensitif untuk mendeteksi hidrotrioksida ultrareaktif, sebuah teknik yang dapat menentukan berat molekul bahan kimia untuk mengetahui jenis atom yang terkandung di dalamnya.
Adapun reaksi untuk membuat hidrotrioksida terjadi dalam sistem aliran jet bebas TROPOS, menciptakan aliran udara yang tidak terhalang oleh batas-batas padat.
Penelitian ini juga menggunakan hasil eksperimen di ruang atmosfer di California Institute of Technology di Pasadena.