Tahukah Anda

Cara Paling Aman Menolong Korban Pelecehan Seksual di Tempat Umum

Aksi pelecehan seksual bisa terjadi di mana saja, tak terkecuali di tempat umum. Beberapa contoh kasus yang sering ditemui antara lain memamerkan ...

Editor: Muliadi Gani
UPI.com
Ilustrasi pelecehan - Seorang remaja berusia 14 tahun di Aceh besar menjadi korban rudapaksa yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri. 

PROHABA.CO - Aksi pelecehan seksual bisa terjadi di mana saja, tak terkecuali di tempat umum.

Beberapa contoh kasus yang sering ditemui antara lain memamerkan alat kelamin ke lawan jenis sampai aksi pelecehan secara fisik yang terjadi di transportasi umum, pinggir jalan dan tempat umum lainnya. 

Sebetulnya tindakan seperti itu bisa dicegah.

Sayangnya, ketika pelecehan di ruang publik terjadi, masih banyak orang mengabaikan, takut atau bahkan bingung harus berbuat apa.

Ikhsan Bella Persada, M.Psi, psikolog klinis dari situs konseling online yang berbasis di Indonesia mengatakan, sebaiknya ketika melihat pelecehan seksual di tempat umum kita jangan cuma diam.

Baca juga: Kedubes Inggris Kibarkan Bendera LGBT Tuai Protes, Dinilai Pelecehan Indonesia

Baca juga: Berdalih Kusuk Badan, Lansia Diduga Sodomi Warga Agara

Baca juga: Keluarga Korban Pelecehan Seks di Takengon Minta Keadilan

"Kita bisa menegur langsung pelaku untuk menghentikan aksi atau perilakunya," kata Ikhsan saat dihubungi Kompas.com.

Ketika menegur pelaku dirasa menjadi satu hal yang tidak memungkinkan.

Entah karena takut memicu keributan dan alasan lain, kita bisa mencoba menolong korban dengan mengajaknya ngobrol.

"Kita juga bisa mengajak korban untuk berinteraksi," imbuh Ikhsan.

Mengajak ngobrol korban pelecehan yang mungkin tidak sadar jika tengah dilecehkan bisa menjadi cara paling aman untuk menyelamatkannya.

Kita dapat membuka obrolan ringan dengan berpura-pura menjadi temannya dan bila memungkinkan beri kode tersirat bahwa si korban tengah berada di posisi yang tidak aman.

Tujuan dari mengajak korban berinteraksi adalah untuk mengalihkan perhatian dan fokus si pelaku.

Dengan begitu, si pelaku pelecehan akan terdistraksi bahwa ada orang lain yang memerhatikan gerak-geriknya.

Cara ini dapat membantu korban agar merasa lebih tenang ketika dia tahu bahwa tengah dilecehkan orang lain.

Atau bisa juga mendokumentasikan aksi pelaku pelecehan untuk dijadikan bukti kuat dan laporkan kejadian itu kepada pihak berwajib.

(kompas.com)

Baca juga: Bantah Lakukan Pelecehan, Hotman Paris Bongkar Kelakuan Iqlima Kim yang Sering Kirim Foto Seksi

Baca juga: Enzy Storia Ungkap Pernah Alami Pelecehan Seksual saat Casting Iklan

Baca juga: Permendikbud 30/2021 dan Kekosongan Hukum bagi Korban Pelecehan Seksual

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved