Kriminal

Miris, Bunga Dijadikan Budak Seks Sang Ayah

Dikatakan, Bunga (nama samaran), 14 tahun, yang merupakan anak sambung pelaku telah menjadi korban kekerasan seksual si ayah tiri bejat ...

Editor: Muliadi Gani
UPI.com
Ilustrasi pelecehan - Seorang remaja berusia 14 tahun di Aceh besar menjadi korban rudapaksa yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri. 

PROHABA.CO, TAPANULI UTARA - Kapolres Tapanuli Utara, AKBP Ronal Fredy Christian Sipayung didampingi Kasat Reskrim AKP Kristo Tamba, bersama Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait memaparkan, tersangka AS (35), telah diringkus petugas atas dugaan tindak pidana persetubuhan terhadap anak yang dilakukan secara berlanjut.

Dikatakan, Bunga (nama samaran), 14 tahun, yang merupakan anak sambung pelaku telah menjadi korban kekerasan seksual si ayah tiri bejat.

Tersangka AS dinilai melanggar pasal 76d jo pasal 81 ayat 1,2,3 UU nomor 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak.

"Kronologis pertama Mei 2021, sekira pukul 14.00 WIB, di salah satu kamar milik mertua pelaku di Kecamatan Pagaran, Taput.

Saat itu, pelaku menyuruh korban untuk menggosok punggungnya, kemudian menarik korban ke salah satu kamar di dalam rumah mertua pelaku, memaksa korban untuk melakukan persetubuhan," terang AKBP Ronal dalam keterangan resminya di Mapolres Taput, Rabu (15/6).

Baca juga: Ayah Rudapaksa Anak Kandung hingga 8 Kali, Diringkus Setelah Dilapor Istri

Seusai melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku kemudian mengancam korban untuk tidak memberitahukan perbuatannya kepada siapapun.

Ancaman yang dialami korban seakan memuluskan aksi bejat AS, hingga mengulang aksinya pada hari Minggu di bulan Juni 2021 sekira pukul 10.00 WIB, saat istri dan mertua pelaku sedang pergi ibadah Minggu di Sitakkubak, Desa Banua Luhu, Pagaran, dan kemudian pelaku kembali melakukan persetubuhan lagi di tempat yang sama, satu jam kemudian.

Selanjutnya, menurut AKBP Ronal, pada Desember 2021, kondisi korban yang mual-mual menyita perhatian ibu korban, hingga si Ibunda dan pelaku membawa korban berobat ke rumah sakit untuk diperiksa.

"Saat itu, dokter menyatakan jika korban telah hamil 7 bulan," jelasnya.

Kemudian, Ibunda korban menanyai putrinya tentang siapa yang menghamilinya, namun karena takut akan ancaman ayah tirinya, korban hanya terdiam hingga pasrah diungsikan orantuanya untuk tinggal di kos-kosan di wilayah Balige, Toba.

Baca juga: Ayah di Taput Tega Rudapaksa Anak Tirinya hingga Melahirkan, Korban Diancam

Si ayah bejat yang menghantarkan uang Rp.200 ribu setiap minggunya untuk kebutuhan korban di rumah kos-kosan, selalu memaksa korban untuk bersetubuh

Pada Desember 2021, sekira pukul 12.00 WIB, nafsu kesetanan AS kian menjadi dan kembali memaksa korban bersetubuh di dalam kos-kosannya di Balige, Toba.

Tindakan kekerasan seksual yang dialami korban berlanjut di awal bulan Januari 2022, sekira pukul 13.00 WIB, di kos-kosan di Balige, Toba.

Kekerasan seksual juga berulang dialami korban di akhir Januari 2022, sekira pukul 13.00 WIB, di awal Februari 2022, sekira pukul 13.00 WIB, serta di hari Minggu 27 Februari 2022, sekira pukul 11.00 WIB, di kos-kosan korban di Balige, Toba.

Saat itu, korban sudah mulai merasa mulasĀ  pertanda akan melahirkan juga dipaksa meladeni nafsu setan si ayah tiri, hingga pada sekira pukul 19.00 WIB, Bunga terpaksa menghubungi via seluler untuk dijemput si ayah tiri bejat, karena sudah mengalami pecah ketuban.

Baca juga: Takut Dimarahi Suami, Wanita Muda Rekayasa Penculikan dan Rudapaksa karena Pergi dengan Pria Lain

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved