Tahukah Anda
Apa Dampak Jangka Panjang Bullying bagi Anak-Anak?
Bullying atau intimidasi menjadi pengalaman memilukan dan menyedihkan bagi siapa saja yang mengalaminya. Konsekuensi dari intimidasi ini sangat ...
Kemudian, siklus menuju depresi menjadi lebih parah dan menyebabkan perasaan putus asa serta keyakinan bahwa tidak ada jalan keluar.
Ketika anak-anak yang dibully tumbuh dewasa, mereka mungkin terus mengalami kesulitan dengan kepercayaan diri dan sulit mengembangkan serta mempertahankan hubungan sosial.
Mereka juga mungkin kesulitan memercayai orang, yang dapat memengaruhi hubungan pribadi dan hubungan kerja mereka.
Selain luka-luka fisik yang mungkin yang terjadi selama bullying fisik, ada dampak fisik lain yang dapat dialami korban.
Misalnya, anak-anak yang dibully sering mengalami kecemasan.
Stres pada tubuh mereka juga akan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan, termasuk lebih sering sakit, menderita maag, dan kondisi lain yang disebabkan oleh kecemasan yang terus-menerus.
Anak-anak yang dibully juga mungkin mengeluh sakit perut dan sakit kepala.
Baca juga: Satu Rumah di Lhokseumawe Terbakar, Dua KK Terdampak
Dampak akademik Anak-anak yang dibully juga sering mengalami kerugian secara akademis.
Anak-anak yang diintimidasi berjuang keras untuk fokus pada tugas sekolah mereka.
Faktanya, nilai yang turun adalah salah satu tanda pertama bahwa seorang anak mungkin mengalami bullying.
Anak-anak juga mungkin terlalu disibukkan oleh bullying yang ia alami sehingga mereka melupakan tugas atau mengalami kesulitan memperhatikan di kelas.
Selain itu, anak-anak yang dibully dapat bolos sekolah atau kelas untuk menghindari intimidasi tersebut.
Dampak pada keluarga Ketika seorang anak dibully, tidak jarang orang tua dan saudara kandungnya juga terkena dampaknya.
Orang tua sering mengalami berbagai konsekuensi termasuk merasa tidak berdaya untuk memperbaiki situasi.
Mereka juga mungkin merasa sendirian dan terisolasi.