Soroti Harga Telur, Anggota Komisi VI DPR RI: Kasihan Pedagang Martabak

Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam meminta Kemendang menyelesaikan persoalan harga telur.

Editor: IKL
WARTA KOTA/WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Pedagang tengah menata telur ayam di Agen Kios Telur Kawasan Kramat Sentlong, Senen, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2022) Komisi VI DPR RI menyoroti melambungnya harga telur saat rapat kerja bersama Kementrian Perdagangan (Kemendag) 

PROHABA.CO, JAKARTA - Komisi VI DPR RI menyoroti melambungnya harga telur saat rapat kerja bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam meminta Kemendang menyelesaikan persoalan harga telur. Sebab, akan menyulitkan masyarakat kecil hingga pedagang.

"Karena kalau telur naik, pedagang martabak, mie tek-tek, mereka tidak mampu menaikkan harganya karena minyak goreng sudah mahal," ujar Mufti saat raker dengan Kemendag di DPR, Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Menurut Mufti, harga telur saat ini termahal dalam sejarah, yakni di angka Rp 31.000 per kilogram. Namun, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bilang harga telur naik ketika dia resmi menjabat menjadi Mendag.

"Waktu saya baru jadi menteri Rp 32.000 (per kg)," tutur Zulkifli.

Baca juga: Resep Membuat Nugget Ayam Kelor yang Enak dan Menyehatkan

Baca juga: Buang Bayi Hubungan Gelap, Pasangan Kekasih Diringkus

Mufti meminta Zulkifli Hasan tidak 'meremehkan' persoalan kenaikan harga telur. bahwa kenaikan harga telur jangan diributkan. Ia berharap pengalaman menteri perdagangan sebelumnya jadi pembelajaran, di mana meremehkan persoalan minyak goreng hingga berlarut naik signifikan.

Mufti juga menyinggung janji-janji Zulkifli Hasan. Pertama, soal masalah keterlibatan kader Partai Amanat Nasional (PAN) di proyek-proyek Kementerian Perdagangan. Kedua, mengendalikan harga minyak goreng selama 2 Minggu. 

"Tapi kalau kita lihat memang turun, harga CPO dunia menurun, di dalam negeri lelang CPO juga turun," tuturnya.

Ketiga, berjanji mengembangkan kemasan sederhana untuk distribusikan. Keempat, berjanji menyelesaikan persoalan di sektor perdagangan yang belum selesai. Kelima akan memperluas pasar ekspor melalui intelijen pasar dan kedutaan besar.

"Keenam, soal membersihkan pejabat internal yang bermasalah," tuturnya.

Harga telur ayam ras naik tajam dalam beberapa waktu ke belakang. Di pasar-pasar tradisional, harga telur menembus lebih dari Rp 30 ribu, bahkan sampai Rp 33 ribu per kilogram.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soroti Harga Telur, Anggota Komisi VI DPR RI: Kasihan Pedagang Martabak

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved