Pelita Umat
Kiat-kiat Hadapi Lingkungan Buruk bagi Anak, Ustadz Khalid Basalamah Jabarkan Peran Orangtua
Karena itu, Ustadz Khalid Basalamah mengimbau agar pendidikan di dalam rumah oleh orangtua perlu diperkuat dengan menjadi contoh teladan.
PROHABA.CO - Penceramah Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan kiat-kiat menghadapi lingkungan buruk bagi tumbuh kembang Anak.
Ustadz Khalid Basalamah menjabarkan pentingnya peran Orangtua khususnya Ibu dalam mengontrol pergaulan sang Anak.
Karena itu, Ustadz Khalid Basalamah mengimbau agar pendidikan di dalam rumah oleh orangtua perlu diperkuat dengan menjadi contoh teladan.
Lingkungan turut mempengaruhi tumbuh kembang anak dan keluarga secara umum.
Selain lingkungan di dalam rumah, lingkungan luar atau sekitar rumah dapat membawa pengaruh dalam keluarga.
Entah pengaruh positif maupun negatif, lingkungan memberikan andil pada keberlangsungan hidup seseorang.
Bagaimana jika hidup di lingkungan yang tidak kondusif? Bagaimana cara mengatasi dan melindungi anak?
Ustadz Khalid Basalamah mengatakan apabila seorang Ibu biasa didatangi oleh teman yang suka bergosip, saat bertamu ke rumah selalu berkeluh-kesah dan suaranya teriak-teriak, maka anak-anak kecil yang sambil bermain ia sambil merekam.
"Dia menangkap, ternyata orangtua saya punya teman begitu, saya pun harus punya teman begitu. Ini menciptakan lingkungan yang tidak kondusif dalam lingkungan mereka," jelas Ustadz Khalid Basalamah dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Khalid Basalamah Official.
Baca juga: Fadhilah Bulan Haram Termasuk Zulkaidah Diungkap Ustadz Khalid Basalamah, Bulan Mulia Umat Islam
Karena itu, sebagai orangtua harus mengontrol pergaulan, sehingga anak-anak dapat melihat orang-orang yang datang ke rumah adalah orang-orang yang berakhlak mulia dan baik.
Kemudian dari sisi yang lain, lingkungan anak-anak harus dikontrol, di antaranya sekolah yang anak masuki. Orangtua harus berperan dalam memilih dan memilah sekolah mulai dari TK, SD, hingga perguruan tinggi.
"Sebisa mungkin anak mengikuti keinginan orangtua dalam menentukan sekolah, dan tidak memberikan pilihan kepada anak," tuturnya.
Sebagai orangtua juga perlu memperhatikan janji yang diucapkan kepada anak. Sebab jika lupa dan kemudian anak mengucap kata 'ah' maka berbahaya membuka pintu durhaka.
Karena itu, contoh sepele misalnya saat memasak tidak perlu menawarkan menu yang pada akhirnya lupa dan tidak dimasak, masaklah bahan makanan yang ada dan hidangkan kepada anak dan keluarga.
Hal ini dapat melatih anak untuk bersyukur atas rezeki makanan yang diperoleh.