Larangan Obat Sirop Dijual
Apotek di Semarang Tetap Jual Obat Sirop, Ini Alasan Para Petugas
Sebuah apotek di Semarang tetap menjual obat sirop, meski sudah beredar imbauan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia bagi seluruh
Sebuah apotek di Semarang tetap menjual obat sirop, meski sudah beredar imbauan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia bagi seluruh apotek untuk tidak menjual obat sirop bagi anak.
PROHABA.CO, SEMARANG - Sebuah apotek di Semarang tetap menjual obat sirop, meski sudah beredar imbauan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia bagi seluruh apotek untuk tidak menjual obat sirop bagi anak.
Ternyata masih ada apotek yang memajang dan menjual obat sirup anak.
Pantauan langsung Tribun Muria pada dua apotek di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang obat sirup anak masih dipajang pada Jumat (21/10/2022).
Bahkan saat Tribun Muria bertanya apakah masih menjual, dijawab oleh petugas masih menjual obat sirop anak.
“Tapi sekarang udah nggak ada orang yang beli gara-gara rame di berita,” ujar petugas yang enggan disebut namanya.
Ia mengaku produk obat yang dipajang sudah dibayar lunas saat pemesanan, sehingga bila tidak dijual tentu pihaknya harus menanggung biaya obat yang tak terjual.
Di apotek yang berbeda, meski mengaku tidak menjual obat sirop anak, namun produk obat sirop masih terpajang.
Baca juga: Curhatan Seorang Ibu yang Anaknya Meninggal Dunia Akibat Gagal Ginjal Akut, Awalnya Demam Biasa
Baca juga: 99 Anak di Indonesia Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut
Baca juga: Ciri-ciri Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak, Kenali Faktor Penyebabnya
Petugas menyebutkan tak hanya obat sirop untuk batuk, pilek, demam, namun juga suplemen hingga obat cacing bagi anak tidak diperbolehkan lagi untuk dijual.
“Kata apoteker kemarin, gak boleh jual obat sirop dulu. Untuk anak-anak kami sarankan minum tablet, kemudian dihaluskan dengan air untuk kemudian diminumkan pada anak,” jelas petugas jaga apotek yang tak ingin disebutkan namanya.
Meskipun obat sirop anak dilarang, sayangnya penjualan obat sirop bagi anak tertinggi di apoteknya.
Ia tak bisa merinci jumlah transaksi obat sirop anak per hari, namun ia memperkirakan dalam sebulan lebih dari 300 obat sirop anak.

Sebagai alternatif bagi orang tua yang anaknya demam, ia menyarankan agar mengonsumsi tablet hisap penurun panas sebagai ganti sirop penurun panas anak.
“Suplemen anak ada yang bentuk jeli, obat cacing ada yang berbentuk tablet, tapi untuk obat batuk setahu saya masih sirop, belum ada bentuk lain,” terangnya.
Baca juga: Epidemiolog Rekomendasikan Kasus Gagal Ginjal Akut Dikategorikan KLB
Senada dengan apotek sebelumnya, ia pun mengaku edaran tersebut hanya mengatakan untuk menarik atau tidak memperdagangkan obat sirop.