kecelakaan

Kecelakaan Maut Bus ALS Masuk Jurang di Tapanuli Selatan, 1 Orang Tewas

Sebuah Bus ALS (Antar Lintas Sumatera) yang mengangkut puluhan penumpang masuk ke dalam jurang di Desa Aek Badak, Kecamatan Sayur Matinggi,

Editor: Muliadi Gani
DOK. POLRES TAPANULI SELATAN
Bus ALS yang mengangkut puluhan penumpang, masuk ke dalam jurang di Desa Aek Badak, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, Jumat (28/10/2022) subuh. Akibatnya, belasan orang mengalami luka-luka dan 1 orang meninggal dunia 

PROHABA.CO, TAPANULI SELATAN - Sebuah Bus ALS (Antar Lintas Sumatera) yang mengangkut puluhan penumpang masuk ke dalam jurang di Desa Aek Badak, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan pada Jumat (28/10/2022) subuh. 

Informasi singkat tentang Bus ALS ada di bagian akhir tulisan ini.  

Sementara itu, akibat kecelakaan Bus ALS tersebut, belasan orang luka-luka dan satu orang santri meninggal dunia

“Total ada 23 korban.  

10 di antaranya para santri salah satu pesantren di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mengalami luka-luka dan seorang santri lainnya meninggal dunia.

Sedangkan dua korban lainnya merupakan orangtua santri dan sopir Bus ALS,” ungkap Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Tapanuli Selatan AKP Sofyan Helmi Nasution dalam keterangan resminya, Jumat. 

Korban meninggal adalah seorang santri Pesantren Purba bernama Mustafa Bakri (14) asal Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. 

Baca juga: Toyota Innova Masuk Jurang, 4 Tewas, 1 Luka, Terjadi di Jalan Lintas Tarutung-Medan

Sofyan menceritakan, kecelakaan itu terjadi di Jalan Lintas Sumatera kilometer 37-38, Desa Aek Badak Jae, Kecamatan Sayur Matinggi.

Saat itu, satu unit Bus Antas Lintas Sumatera (ALS) bernomor polisi BK 7621 DP melintas dari arah Kota Padang Sidempuan, hendak menuju Kabupaten Mandailing Natal.

Tiba-tiba, sekitar 10 meter sebelum lokasi kejadian, bus mendadak hilang kendali, setelah hendak menghindari sepeda motor yang ada di depannya. 

"Bus ALS mendadak menghindari sepeda motor yang berada persis di depannya.

Bus menghindar ke arah kiri, sehingga ban sebelah kiri bus masuk ke beram jalan.

Baca juga: Mobil Pikap Masuk Jurang di Ciamis, 8 Penumpang Tewas

Bus keluar ke beram jalan, hingga akhirnya terguling ke jurang,” kata Sofyan.

Sofyan menyampaikan, bersama personel dan pihak Jasa Raharja, mereka masih berada di lokasi dan melakukan olah Tempat kejadian perkara (TKP).

"Untuk pada korban sudah dievakuasi dan mendapat perawatan di fasilitas kesehatan setempat," ucap Sofyan.

Keterangan Kabid Humas Polda Sumut

Dikutip dari Tribun Medan, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, bus asal Medan ini berangkat membawa sekitar 36 penumpang rombongan santri dan penumpang lainnya.

"Korban luka-luka 7 orang korban, meninggal 1 orang atas nama Mustafa Bakri," ucap Hadi, Jumat (28/10/2022).

KABID Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi.
KABID Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi. (ISTIMEWA)

Hadi mengatakan, bus berwarna hijau ini awalnya berangkat dari Medan menuju ke Panyabungan dengan membawa 36 penumpang.

Kemudian saat tiba di lokasi, datang sepeda motor dari arah berlawanan.

Sopir bus ALS lantas banting setir keluar jalur hingga akhirnya bus masuk ke jurang.

"Seketika pengemudi ALS membanting setir keluar jalur dan pengemudi tidak dapat mengendalikan mobilnya hingga masuk ke jurang kedalaman 4 meter," ucapnya.

Tentang Bus ALS 

ALS merupakan singkatan dari Antar Lintas Sumatera. ALS ini adalah perusahaan jasa transportasi angkutan penumpang darat dan barang, yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara.

Dikutip dari Wikipedia, ALS pada awalnya didirikan di Kotanopan, Mandailing Natal, Sumatera Utara pada tanggal 29 September 1966 dan kemudian ALS berpindah kantor pusat di Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara. 

ALS merupakan operator bus terbesar dan tertua di pulau Sumatra dan salah satu pemilik trayek terjauh di Indonesia dengan rute Medan di Sumatra Utara hingga Jember di Jawa Timur. Di samping itu, ALS juga melayani trayek ke banyak kota di pulau Sumatra dan pulau Jawa.

Trayek 

Awal pendiriannya pada tahun 1966, ALS hanya melayani trayek Medan–Kotanopan lalu kemudian menyusul trayek Medan–Bukittinggi. Pada tahun 1972, ALS membuka trayek ke berbagai kota di Sumatera, seperti ke Banda Aceh, Padang, Pekan Baru, Jambi, Bengkulu, Palembang, dan Bandar Lampung.

Pada tahun 1970-an, di mana kendaraan belum bisa menyeberang ke pulau Jawa karena belum tersedianya kapal feri ro-ro, ALS sudah membuka trayek ke berbagai tujuan di pulau Jawa dengan memakai jasa agen yang mengurus pemberangkatan penumpang dari pelabuhan Merak dengan kendaraan lain.

Pada tahun 1980-an, ketika mobil sudah bisa menyeberang ke Jawa dengan naik kapal feri ro-ro, ALS membuka trayek langsung ke Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.

Kemudian menyusul trayek ke kota Malang dan Jember. Bahkan, ALS pernah membuka trayek hingga ke pulau Bali, namun harus ditutup rutenya pada tahun 2003 mengingat waktu dan jarak tempuh yang ditempuhnya sangat jauh ditambah dengan kondisi mesin bus nya.

Lintas Sumatera  

Pada masa jaya angkutan bus jarak jauh, ribuan kilometer jalan raya lintas Sumatra baik lintas timur maupun lintas tengah diramaikan oleh ribuan bus yang dikelola oleh ratusan operator bus.

ALS dari Sumatera Utara dengan armada sekitar 400 unit bus merupakan raja jalanan di jalur lintas Sumatra bersama PMTOH dari Aceh, ANS dan NPM dari Sumatra Barat, serta Gumarang Jaya dari Lampung.(Kompas.com/Tribun Medan/Wikipedia)

Baca juga: Truk Masuk Jurang, Satu Tewas Tiga Terluka, Rem Blong Diduga Jadi Penyebab

Baca juga: 10 Tahun Menjanda, Inilah Alasan Kiki Amalia Mau Menikah Lagi, Beber Kelebihan Agung Nugraha

Baca juga: 5 Makanan yang Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Cocok untuk Diet Penurunan Berat Badan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved