Tahukah Anda
Gempa Cianjur M 5,6 Terasa Sampai Jakarta, Apa Sebabnya?
Wilayah Cianjur, Jawa Barat ,diguncang gempa bumi, Senin (21/11/2022). Analisis kekuatan gempa Cianjur terkini memiliki parameter update M 5,6 ...
PROHABA.CO, CIANJUR - Wilayah Cianjur, Jawa Barat ,diguncang gempa bumi, Senin (21/11/2022). Analisis kekuatan gempa Cianjur terkini memiliki parameter update M 5,6 dan berlokasi di darat dan guncangan gempa terasa sampai ke Jakarta.
Menurut laporan Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG), episenter atau pusat gempa Cianjur yang terjadi pukul 13.21 WIB, berada pada koordinat 6,86° LS ; 107,01° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat, 14 orang meninggal dunia akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) siang.
“Ini baru saja kami mendapat informasi bahwa korban jiwa khususnya di Kabupaten Cianjur ini sudah ada 14 orang meninggal dunia,” kata Suharyanto dalam konferensi pers yang tayang di Youtube Serambinews, Senin sore.
“Kami akan melaksanakan pendataan secara terus-menerus, tidak bisa secara cepat karena korban akan terus bertambah,” lanjutnya.
Sementara itu, jumlah korban luka-luka di Cianjur hingga saat ini tercatat sudah 17 orang akibat gempa tersebut.
Selain korban, Kepala BNPB itu menerangkan sejumlah bangunan yang rusak parah di Cianjur.
Di antaranya yakni tujuh unit rumah, satu unit pondok pesantren, satu unit RSUD Cianjur.
Kemudian tiga unit gedung pemerintah, tiga unit fasilitas pendidikan, satu unit sarana ibadah rusak, satu unit toko dan kafe rusak berat.
“Untuk kabupaten lainnya, memang merasakan dampak gempa ini, meski begitu yang paling terdampak yakni di Cianjur,” jelas Suharyanto.
Baca juga: Korban Gempa Cianjur Terus Bertambah, Pesantren hingga RSUD Rusak
Pihaknya akan berkunjung ke lokasi pada Selasa (22/11/2022) hari ini untuk melaksanakan pendampingan terhadap langkah-langkah penanganan gempa di Cianjur.
Gempa magnitudo 5,6 di Cianjur Jawa Barat cukup membuat warga panik, pasalnya sejumlah bangunan roboh hingga ada korban yang terjepit di reruntuhan.
Diketahui gempa di Cianjur ini terjadi pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB dengan kedalaman 10 km.
Tergolong gempa dangkal. Saking kuatnya, gempa tersebut dirasakan hingga ke Depok dan Jakarta.
Usai gempa mengguncang Cianjur, video kondisi di sana terus beredar di media sosial.
Mulai dari anak kecil yang terlihat lengan bajunya dilumuri darah, hingga orang dewasa yang terjepit reruntuhan bangunan.
“Ini korban anak pada sama material bangunan,” ucap salah satu sumber dalam video yang diunggah Twitter @muridnaw dikutip Serambinews.com, Senin siang.
“Woi bantu woi, nonton-nonton wae.
Bantu iyek,” teriak salah seorang warga meminta tolong karena terjepit reruntuhan bangunan.
Sementara itu, di dalam video lainnya beredar, sebuah masjid di mana material di dalamnya runtuh menutupi lantai rumah ibadah tersebut.
Baca juga: Pemburu Tak Sengaja Tembak Mati Orang, Dikira Babi Hutan
“Masjid Al-Barokah di Kampung Ciharashas, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur,” sebut seseorang dalam video sambil menunjukkan kondisi dalam masjid tersebut dikutip dari Twitter @De_Liput Senin siang. Diketahui sebelumnya Gempa terkini mengguncang Cianjur, Provinsi Jawa Barat pada Senin (21/11/2022).
Dikutip Serambinews. com dari situs BMKG, gempa bumi magnitudo 5,6 tersebut terjadi pada pukul 13.21.10 WIB.
Gempa bumi terjadi pada titik koordinat 6,84 lintang selatan (LS) dan 107,05 bujur timur (BT).
Pusat gempa berada di 10 kilometer (km) barat daya Cianjur, Jabar.
Kedalaman gempa tersebut 10 km.
Menurut penjelasan BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa dirasakan hingga MMI V Cianjur, IV-V Garut, IV-V Sukabumi, III Cimahi, III Lembang, III Kota Bandung, III Cikalong Wetan, III Rangkasbitung, III Bogor, III Bayar, I-III Rancaekek, II-III Tangerang Selatan, IIIII DKI Jakarta, II-III Depok.
Memahami arti skala MMI MMI merupakan singkatan dari Modifi ed Mercalli Intensity.
Dikutip dari laman resmi BMKG, skala Mercalli adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Baca juga: Gempa 5,6 Magnitudo Kejutkan Warga Cianjur, Belum Ada Laporan Korban Jiwa
Skala Mercalli terbagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa tersebut dan juga dengan melihat serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Skala Mercalli adalah sangat subjektif dan kurang tepat dibanding dengan perhitungan magnitudo gempa yang lain.
Oleh karena itu, saat ini penggunaan skala Richter lebih luas digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Namun, skala Mercalli yang dimodifi kasi pada tahun 1931 oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann masih sering digunakan.
Terutama apabila tidak terdapat peralatan seismometer yang dapat mengukur kekuatan gempa bumi di tempat kejadian.
Berikut arti dari Skala MMI mulai dari MMI I sampai MMI XII:
I MMI:
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI:
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI:
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Baca juga: Gempa 5,6 Magnitudo Guncang Cianjur Jawa Barat, Puluhan Rumah Rusak dan Atap Jebol
IV MMI:
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/ pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI:
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI:
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI:
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Terasa oleh orang yang naik kendaraan. VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI:
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya.
Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI:
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI:
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali. XII MMI: Hancur sama sekali, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Serambinews.com/sm)
Baca juga: Aceh Tengah Diguncang Gempa 4,9 SR
Baca juga: Dampak Gempa, Kabel Fiber Optic Segmen Laut Putus, Telkom Aceh Siapkan Teknologi Satelit & Radio IP
Baca juga: KMP Muiara Timur Terbakar, Tiga Penumpang Masih Dicari