Tahukah Anda
Cincin Api Pasifik Sering Picu Gempa, Bagaimana ‘Ring of Fire’ Terbentuk?
cincin api adalah serangkaian gunung berapi dan kawasan seismik aktif atau gempa bumi yang berada di sepanjang jalur Samudra Pasifik ...
PROHABA.CO - Salah satu penyebab mengapa gempa bumi sering terjadi di Indonesia adalah karena negara ini berada di kawasan Cincin Api Pasifik.
Sebenarnya, bagaimana ring of fire (cincin api) ini terbentuk?
Seperti dikutip dari National Geographic, Rabu (23/11/2022), cincin api adalah serangkaian gunung berapi dan kawasan seismik aktif atau gempa bumi yang berada di sepanjang jalur Samudra Pasifik.
Cincin Api Pasifik juga dikenal sebagai Circum-Pacific Belt atau Sabuk Sirkum-Pasifik, yang panjang jalurnya kira-kira mencapai 40.000 km.
Jalur-jalur ini menelusuri beberapa lempeng tektonik, termasuk di antaranya Lempeng Pasifik, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Indian-Australia, Lempeng Nazca, Amerika Utara, dan Filipina.
Baca juga: Gempa Cianjur, Tim SAR Cari 40 Warga yang Hilang di Hari Keempat
Wilayah atau negara yang berada di kawasan Cincin Api Pasifik, termasuk Indonesia, sering sekali mengalami gempa yang disebabkan oleh pergerakan lempeng-lempeng tektonik ini.
Bagaimana Cincin Api Pasifik terbentuk?
Kawasan Cincin Api Pasifik sering picu gempa bumi, serta bencana vulkanis seperti gunung meletus.
Dilansir dari CNN, Cincin Api Pasifik adalah rumah bagi gunung berapi paling aktif di dunia.
Kawasan ini juga menjadi lokasi sebagian besar gempa bumi yang sering terjadi.
Sebagian besar sumber gempa bumi yang sering mengguncang planet ini adalah di kawasan Cincin Api Pasifik yang terjadi saat lempeng tektonik saling mendorong dan menyebabkan getaran.
Baca juga: Gempa 5,6 Magnitudo Kejutkan Warga Cianjur, Belum Ada Laporan Korban Jiwa
Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik yang membentang sepanjang 40.000 km membentuk busur dari batas Lempeng Pasifik, ke lempeng yang lebih kecil seperti Lempeng Laut Filipina, ke Lempeng Cocos dan Nazca yang melapisi tepi Samudra Pasifik.
Jalur Cincin Api Pasifik melewati lempeng-lempeng tektonik.
Lempeng tektonik adalah lempengan besar dari kerak bumi, yang terus bergerak di atas mantel bumi yakni lapisan batuan padat dan cair yang berada di bawah kerak bumi.
Proses terbentuknya Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire ini yakni saat lempeng samudra meluncur di bawah lempeng benua.
Sementara itu, gunung berapi di sepanjang Cincin Api Pasifik terbentuk ketika satu lempeng terdorong ke bawah lempeng lainnya ke dalam mantel bumi melalui proses yang disebut subduksi.
Baca juga: Letusan Bawah Laut Terbesar di Dunia Ciptakan Gunung Berapi Raksasa
Gempa bumi besar yang dapat terjadi di kawasan ring of fire ini bisa berisiko memicu tsunami, yang maka gempa besar ini juga biasanya terjadi di zona subduksi.
Ketika lempeng tektonik ditarik atau didorong bersamaan, maka tekanan terlepas dan membuat magma meletus dalam bentuk abu dan atau lahar.
Setelah lava mendingin, ia akan membentuk kerak baru. Akibatnya, gunung berapi pun perlahan terbentuk dari waktu ke waktu karena lapisan kerak bumi terbentuk setelah beberapa letusan.
Sebanyak 75 persen atau sekitar 452 gunung berapi aktif dan tidak aktif berada di jalur Cincin Api Pasifik.
Lima di antara gunung api aktif itu berada di Aceh, yakni Gunung Seulawah Agam di Aceh Besar, Pueut Sagoe di Pidie, Burni Telong di Bener Meriah, Jaboi di Sabang, dan Gayo Lesten di Gayo Lues.
(Kompas.com)
Baca juga: Asal-usul Iceberg, Gunung Es di Samudera yang Berbahaya bagi Jalur Navigasi di Laut
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi Level III, Masyarakat Lereng Diminta Waspada!
Baca juga: Tiga Tahun Di Tinggal Almarhum Suaminya, Intan RJ Kini Buka Hati